Dari beberapa jenis penyakit, hepatitis merupakan salah satu penyakit berbahaya karena bisa berujung pada kematian. Seperti halnya belakangan dilaporkan terdapat kasus kematian di dunia akibat penyakit ini.
Penyakit hepatitis terkadang tidak diketahui gejalanya sehingga memungkinkan seseorang terlambat didiagnosis.
Penyebaran atau penularannya pun perlu kita waspadai. Sebab, kebanyakan bisa terjadi pada kegiatan sehari-hari yang tidak disangka-sangka.
Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menjadi media penularan virus hepatitis yang perlu anda waspadai dan dirangkum melalui berbagai sumber, diantaranya:
1. Penularan hepatitis melalui fecal-oral
Rute fecal-oral adalah rute penularan hepatitis yang paling sering dijumpai pada penderita hepatitis A dan hepatitis E. Kedua virus hepatitis ini dapat menyebar melalui sistem pencernaan lewat makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi feses penderita hepatitis.
Tidak hanya itu, penularan hepatitis A dan E juga dapat terjadi melalui konsumsi minuman dan makanan mentah atau belum sepenuhnya matang yang terpapar virus.
Beragam jenis makanan lainnya pun juga berpotensi terkontaminasi akibat adanya pencemaran pada sumber air yang digunakan untuk memasak dan kebutuhan harian.
Penyebaran virus nantinya juga bisa dipengaruhi oleh tingkat kebersihan lingkungan yang kurang baik karena fasilitas sanitasi yang kurang memadai.
2. Penularan hepatitis secara vertikal saat melahirkan
Di wilayah yang mengalami wabah hepatitis B, penularan secara vertikal, yaitu saat melahirkan paling sering ditemukan. Jumlah kasus penularan hepatitis B di Indonesia melalui proses persalinan bahkan mencapai 95 persen.
Penyebaran virus terjadi akibat adanya membran darah yang pecah sebelum melahirkan. Hal ini juga berlaku saat bayi terpapar darah ibu yang terinfeksi ketika proses persalinan.
Virus hepatitis C juga bisa menular saat proses persalinan, tetapi masih cukup jarang terjadi. Namun, risiko penyebaran hepatitis C dapat meningkat ketika ibu hamil yang terinfeksi hepatitis juga terjangkit HIV.