5 Mitos Makanan bagi Pengidap ADHD

Kamis 23-11-2023, 14:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mitos Makanan Bagi Pengidap ADHD (Ilustrasi)

Mitos Makanan Bagi Pengidap ADHD (Ilustrasi)

Jakarta – Dalam segmen kesehatan kali ini, mari kita bersama-sama menjelajahi sejumlah mitos seputar makanan untuk orang yang mengidap attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD. Untuk mengingatkan, ADHD adalah gangguan mental yang ditandai oleh kesulitan dalam memusatkan perhatian, kecenderungan impulsif, dan hiperaktif.

Kondisi ini dapat muncul karena ketidakseimbangan senyawa kimia atau neurotransmitter di dalam otak.

Berikut lima mitos seputar makanan bagi pengidap ADHD yang dibahas oleh para ahli diet.

  1. Mitos: Makanan Olahan Memperburuk Gejala ADHD

Penelitian tidak mendukung klaim ini. Madelyn Larouche, seorang ahli diet ADHD non-diet, menegaskan bahwa penelitian yang ada hanya bersifat studi kasus yang mengamati hubungan antara konsumsi makanan olahan pada anak-anak dan gejala ADHD mereka. Studi tersebut tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat. Perlu diingat bahwa makanan olahan tidak selalu merugikan; sebagian dapat menjadi sumber nutrisi yang baik untuk tubuh.

  1. Mitos: Gula Rafinasi Memperburuk Gejala ADHD

Penelitian kecil tentang gula dan ADHD juga tidak menemukan korelasi. Larouche menekankan pentingnya gula dan karbohidrat yang terurai menjadi gula sebagai sumber energi yang diperlukan tubuh. Keseimbangan asupan karbohidrat, protein, dan lemak dapat membantu menjaga stabilitas gula darah.

  1. Mitos: Gluten Memperburuk Gejala ADHD

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang mendukung korelasi antara ADHD dan diet bebas gluten. Larouche menyarankan agar menghindari menghilangkan gluten tanpa alasan medis, karena hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan masalah pencernaan.

  1. Mitos: Produk Susu Memperburuk Gejala ADHD
Baca Juga:  Mengenal Apa Itu ADHD, Gejala dan Pengobatannya

Seperti gluten, Larouche menyatakan bahwa tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara produk susu dan ADHD, kecuali pada individu dengan alergi atau intoleransi. Menurutnya, membatasi produk susu tanpa alasan medis dapat mengakibatkan kekurangan kalsium dan vitamin D, yang mendukung kesehatan tulang.

  1. Mitos: Puasa Intermiten Mengurangi Gejala ADHD

Larouche menekankan bahwa orang dengan ADHD yang makan secara teratur setiap tiga hingga empat jam dapat mengalami peningkatan fokus dan energi. Puasa intermiten dapat menyebabkan gangguan energi, perubahan suasana hati, dan pemikiran berlebihan tentang makanan. Makan secara teratur dan memilih makanan bervariasi dapat mendukung tingkat energi dan kesehatan secara keseluruhan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Rini Kuriniati

Editor : Edeline Wulan

Berita Terkait

10 Hal yang Perlu Diketahui Soal Romantisme ABG: Antara Gairah dan Percintaan! 
Perempuan Lebih Berisiko Migrain Dibandingkan Laki-laki, Kata Dokter Spesialis Neurologi
Sensasi Segar dan Menyehatkan, Yuk Coba Jus Penghancur Lemak Perut Ini!
Kenali Sejak Awal! Dokter Ungkap Ciri-Ciri Anak Derita Obesitas
Waspada! Kebiasaan Buruk Ini Bisa Sebabkan Sakit Jantung di Usia Muda
Perokok Aktif di Indonesia Tembus 70 Juta Orang, Remaja Jadi Target Utama Industri Rokok
Tren Merokok Bergeser, Rokok Elektrik Paling Digemari Remaja dan Anak-Anak
Terbukti Ampuh, Penderita Batu Ginjal Wajib Tahu 4 Ramuan Herbal Ini
Berita ini 62 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB