Kisah kembalinya seorang perempuan paruh baya bernama Nenek Siti atau yang bernama asli Petronela Lela ke kampung asalnya di Doka, Desa Radabata, Mataloko, Ngada, NTT viral di media sosial.
Diketahui, Nenek Siti merupakan putri semata wayang Yosep Koa. Ia menghilang setelah berpamitan untuk membeli pisang di Pasar Maumbawa atau sekitar tahun 1970-an.
Meski anak kandung Nenek Siti awalnya meragukan pengakuan keluarga di Mataloko, namun ciri-ciri yang ada pada ibunya itu tak bisa ditepisnya.
Sementara sang ayah, Yosep Koa, kakek yang sudah berusia lanjut itu masih terus setia menanti putrinya. Ia masih bertahan pada keyakinan jika putrinya masih hidup.
Hingga pada 16 September 2023, Nenek Siti dan Yosep pun bertemu dalam sebuah adegan yang mengharukan. Isak tangis bahagia keluarga menanandai pertemuan ayah dan putrinya itu.
Pun, hingga saat ini, video pertemuan ayah dan anak yang sama-sama berusia tua itu ditonton jutaan kali di media sosial.
Berikut fakta-fakta menarik seputar pertemuan haru Nenek Siti dan ayahnya, Yosep Koa di Mataloko, Bajawa.
1. Berganti Nama
Nenek Siti adalah nama baru Petronela Lela setelah menghilang 47 tahun lalu. Dia adalah putri semata wayang dari Yosep Koa, asli dari Doka Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hingga saat ini, belum diketahui diketahui penyebab hilangnya Nenek Siti.
2. Hilang histerius selama hampir setengah abad
Nenek Siti menghilang selama hampir setengah abad atau sekitar 47 tahun. Kepergiannya terjadi di sekitar tahun 1970-an ketika dia berusia sekitar 20 atau 22 tahun.
Nenek Siti menghilang setelah berpamitan untuk membeli pisang di Pasar Maumbawa. Perginya yang misterius meninggalkan keluarganya dalam ketidakpastian yang panjang.
3. Pencarian yang emosional