Program ICDRC-YFF ini memiliki tujuan jangka panjang. Bahwa pada tahun 2022, masyarakat pedesaan dan perkotaan yang ditargetkan di lokasi-lokasi terpilih di Indonesia, dengan fokus pada perempuan dan penyandang disabilitas, menyadari hak-hak mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka meskipun terdapat guncangan, tekanan, dan ketidakpastian.

Pengurangan risiko bencana (PRB) menjadi salah satu program prioritas dalam upaya penanggulangan bencana yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga:  Bawaslu Makassar Bantah Isu Cawapres Gibran Bagi-Bagi Amplop saat Jalan Sehat

Kolaborasi inklusif dalam upaya PRB sangat penting, diantaranya yang pertama otoritas lokal maupun orang yang berwenang di lingkup lokal yang memainkan peran penting untuk memperkuat kapasitas lokal atau daerah dalam PRB di seluruh Indonesia.

Dalam kegiatan-kegiatan PRB tidak semua masyarakat terlibat di dalamnya. Menurut survei identifikasi disabilitas terkait bencana (ASB, 2014), 76% penyandang disabilitas yang tinggal di wilayah rawan bencana belum pernah terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana.

Baca Juga:  Kesaksian Jurnalis Indonesia: Saya Disebut Perek dan Diancam Diperkosa!

“Harapannya dengan workshop ini bisa menjadi ruang untuk membangun jaringan kerja dalam pengurangan risiko bencana yang cerdas iklim dalam melakukan praktik CSDRM, dimana jejaring ini nantinya dapat menghubungkan elemen pentahelix PRB dengan Organisasi Penyandang Disabilitas yang akan mendukung terlaksananya PRB yang inklusif tidak hanya di Kabupaten Kupang tapi juga di Kabupaten TTS,” kata Tata.