Tajukflores.com – Carlo Acutis, seorang remaja Italia yang menggunakan internet untuk menyebarkan imannya menjadi santo milenial pertama Gereja Katolik. Carlo Acutis, yang meninggal dunia karena leukimia di usia 15 tahun pada 2006, mendapat julukan sebagai “Santo Pelidung Internet”.

Dalam banyak hal, Carlo Acutis adalah remaja pada umumnya. Dia menyukai Play Station-nya dan seorang pencinta binatang. Dia menyukai Nike dan jeans, dan memiliki ponsel dan alamat email.

Namun dalam satu hal yang signifikan, Carlo yang baru berusia 15 tahun ketika meninggal karena leukemia pada tahun 2006 – menonjol dari rekan-rekannya: Dia menjadi milenial pertama yang diakui sebagai orang suci di Gereja Katolik Roma.

Carlo yang tinggal di Milan, dibeatifikasi atau dinyatakan “diberkati” oleh Paus Fransiskus pada hari Sabtu (10/10) karena dianggap telah melakukan mukjizat menyelamatkan nyawa anak laki-laki lain awal tahun ini.

Upacara di Assisi, Italia adalah langkah kedua hingga terakhir sebelum Carlo dikanonisasi sebagai orang suci.

Sejak kematiannya, Carlo telah dikenal di beberapa lingkungan Katolik sebagai santo pelindung internet untuk fasilitasnya dengan komputer dan pelukan awal dan antusiasnya terhadap web, yang dia gunakan sebagai ekspresi iman Katoliknya.

Berikut fakta-fakta Carlo Acutis yang dihimpun dari Tropa ni Carlo Acutis:

1. Carlo Acutis lahir di London, Inggris pada tanggal 3 Mei 1991.

2. Ayahnya bernama Andrea Acutis dan Ibunya bernama Antonia Acutis

3. Ia dibabtis pada tanggal 18 Mei 1991 di Gereja Our Lady of Dolours, London.

4. Ia dibabtis dengan nama Carlo Maria Antonia

5. Carlo Acutis masuk TK pada usia 4 tahun pada tahun 1995

6. Carlo Acutis masuk SD dan Sekolah Menengah di Instituto Tommaseo

7. Serial Anime favorit Carlo Acutis adalah Pokemon

8. Pada tanggal 16 Juni 1998 di Biara Pertapa Perego, Carlo Acutis menerima Komuni Kudus Pertamanya.

9. Gereja Paroki asal Carlo Acutis adalah Gereja Santa Maria Segreta, Milan

10. Carlo Acutis mengumpulkan data lebih dari 136 Mukjizat Ekaristi.

11. Carlo mengikuti misa setiap hari. Menurut Nicola Gori, postulatornya, “Carlo memimpin untuk menarik anggota keluarganya, orangtuanya untuk menghadiri Misa setiap hari. Dialah yang berusaha untuk menghadiri Misa dan meyakinkan orang lain untuk menerima Komuni setiap hari.

12. Ketika mereka melakukan perjalanan, urutan kewajiban pertama yang diminta Carlo adalah menemukan sebuah Gereja dan mencari jadwal Misa

13. Carlo sangat ahli dalam bidang komputer hingga teman-temannya yang lebih tua dengan gelar teknik komputer menyebut dia jenius.

14. Salah satu tempat favorit Carlo adalah Asisi, tempat kelahiran St. Fransiskus, di daerah Umbria, Italia

15. Carlo menjadi seorang Katekis pada usia 11 tahun

16. Carlo mengaku dosa dan menerima Sakramen Tobat seminggu sekali

17. Carlo sangat berdevosi kepada Bunda Maria Rosario khususnya dengan gelar Bunda Maria Fatima dan Bunda Maria dari Pompeii

18. Carlo tahu cara menggunakan Adobe Photoshop, Dreamweaver, PowerPoint dan program-program rumit lainnya.

19. Carlo adalah seorang pencinta binatang. Ia memiliki kucing dan anjing sebagai binatang peliharaannya.

20. Menurut sepupunya, Carlo biasa membuat film pendek dimana tokoh tokoh protagonist utamanya adalah hewan peliharaannya, dia sendiri membuat dialognya sambil berbicara dengan cara Chipmunk.

21. Carlo menghabiskan dua setengah tahun untuk meneliti dan membuat katalog tentang mukjizat Ekaristi di seluruh dunia .

22. Carlo berperan penting dalam pertobatan Rajesh Mohur, seorang “teman sejatinya” dan kolaborator keluarganya dari agama Hindu ke agama Katolik karena contoh cara hidup Carlo

23. Carlo memiliki gaya hidup sederhana. Ketika ibunya menyarankan untuk membelikan Carlo barang-barang mahal seperti sepasang sepatu baru, ia menolak.

24. Salah satu tempat favorit Carlo adalah Monte Subasio di provinsi Perugia, Umbria, Italia Tengah, dimana daerah lerengnya terletak kota tua Asisi dan Spello

25. Carlo adalah pembawa damai. Ia membela orang-orang yang menjadi korban bullying

26. Carlo berdevosi kepada St. Fransiskus Asisi dan St. Antonius Padua

27. Carlo membaca banyak buku dan mempelajari Software Komputer dan Programming secara otodidak

28. Carlo belajar di Sekolah Menengah Atas Instituto Leone XIII (sebuah lembaga Yesuit)

29. Ayah Carlo adalah Andrea Acutis, memiliki Ibu asal Polandia, ia jarang muncul di Gereja karena banyak bekerja

30. Carlo sangat peka terhadap situasi dan masalah yang dihadapi teman-temannya

31. Carlo menyukai video games, diantaranya Gamecube, Xbox dan Playstation

32. Carlo percaya bahwa cara yang paling efektif untuk menolong jiwa-jiwa di api penyucian adalah Misa Kudus

33. Briciola adalah nama anjing kesayangan Carlo, masih hidup hingga saat ini dan berusia 15 tahun

34. Carlo mendokumentasikan Penampakan Bunda Maria di Bechwat, Lebanon

35. Carlo menyukai olahraga Sepak Bola

36. Walaupun Carlo tidak terlalu mahir dalam SepakBola, ia tetap menikmatinya dan menjadi salah satu fans dari tim sepak bola AC Milan. Ia memiliki Jersey dengan tulisan nama idolanya Paul Scholes (8), pemain Manchester United.

37. Menurut salah satu teman baik Carlo, ia merasa beruntung bertemu dengan Carlo dan menganggap Carlo sebagai seorang Kristen sejati.

38. Carlo bekerja sebagai seorang relawan di sebuah dapur untuk memasak sup bagi orang miskin

39. Setiap hari Carlo menghabiskan waktu beberapa menit untuk berdoa dengan tenang dihadapan tabernakel

40. Carlo suka membuat lucu. Ia selalu membuat teman-teman sekelasnya tertawa dan kadang-kadang membuat lucu dengan meniru Guru Bahasa Perancis mereka

41. Pada saat usia dimana anak laki-laki cenderung membaca cerita-cerita global yang tak berguna, ia membaca buku tentang Api penyucian dan doa-doa yang dipersembahkan bagi jiwa-jiwa yang menderita di api penyucian.

42. Selain ketertarikannya pada komputer, sepak bola, games, ia juga tertarik dengan mobil-mobil.

43. Walaupun Carlo berasal dari keluarga yang kaya raya, ia tidak pernah meninggikan diri diatas mereka yang lainnya

44. Antonia Salzano, ibu dari Carlo mengatakan bahwa puteranya membawanya kembali ke dalam iman Katolik.