45. Carlo tertarik pada seorang gadis, yakni teman sekelasnya, tetapi mereka hanya sedikit sekali berinteraksi karena mereka masih terlalu muda.
46. Carlo memiliki apa yang disebut dengan “kotak” untuk menjadi orang suci
47. Carlo berdevosi kepada para malaikat kudus
48. Carlo memiliki devosi khusus kepada St. Mikhael dan sering mengunjungi tempat kudusnya di Gargano
49. Upaya Carlo adalah misionaris sejati:
(1). Menjangkau sebanyak mungkin orang
50. (2). Memperkenalkan mereka pada keindahan dan kegembiraan akan persahabatan dengan Yesus
51. Carlo terinspirasi oleh karya karya sesama orang Italia yakni Beato James Alberione. Beato James Alberione adalah seorang pendiri Paulines dan Puteri-puteri St. Paulus. Beato James Alberione dan komunitas religius yang ia dirikan dikenal karena meletakkan bentuk baru media dalam pelayanan Injil.
52. Dengan kekayaan Carlo, ia berhati-hati untuk tidak menghabiskan uangnya. Ia bahkan berdonasi untuk Biara Kapusin di Viale Piave, Milan, Italia, yang melayani memberi makan kepada orang-orang yang tidak mempunyai rumah.
53. Selain memberi uang untuk orang-orang miskin, ia juga mendonasikan `sleeping bags` kepada para tunawisma saat perjalanannya untuk menghadiri Misa di Gereja Santa Maria Segreta.
54. Kegiatan Carlo selain komputer dan sepak bola, ia juga mengajar katekese kepada anak-anak, memberi makan orang-orang miskin di kantin Caritas, dan menghabiskan waktu dengan anak-anak oratory.
55. Pada september 1991, keluarga Carlo kembali dari London ke Milan, negara merela berasal yakni Italia.
56. “Ketika Anda berjemur di bawah Matahari, kulit Anda menjadi kecoklatan. Tetapi ketika Anda menempatkan diri Anda di hadapan Yesus dalam ekaristi, anda menjadi orang kudus,” – Carlo Acutis
57. Carlo memiliki beberapa model surgawi muda dalam kehidupannya yakni:
– Santo Fransisko Marto dan Santa Yasinta Marto
– Santo Dominikus Savio
– Santo Tarsisius
– Santa Bernadeta Soubirous
58. “Carlo memiliki Yesus didalam hatinya. Sungguh-sungguh Kemurnian. Jika kau memiliki hati yang benar-benar murni, kau benar-benar dapat menyentuh hati orang lain.” (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
59. “Anda tidak perlu memandang Carlo sebagai seorang yang sempurna, dia adalah seorang anak yang harus didisiplinkan”. (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
60. “Carlo sedikit perfeksionis tetapi tidak obsesif. Dia selalu mencoba untuk memperbaiki”. (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
61. “Carlo suka makan dan pada satu titik dia merasa terlalu memanjakan diri. Ia kemudian memaksakan diri lebih banyak pantang – untuk makan dan menikmati makanan tetapi pada waktu yang tepat dan cara yang tepat. Dia berjuang tapi dia mencapainya”. (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
62. “Pasti mukjizat yang dilakukan oleh Perawan Maria selama penampakannya di bumi dapat sangat membantu untuk meningkatkan iman banyak orang. Bagaimana mereka bisa diabaikan.” Dia sering bertanya, “Permohonan yang Bunda Maria dapat berikan kepada kita? Namun”, dia berkata, “mengetahui iman kecil kita, dalam kebaikan keibuannya, Bunda Maria ingin melakukan keajaiban yang tak terhitung jumlahnya dengan tepat untuk membantu kita percaya, namun terlepas dari tanda-tanda yang menakjubkan ini, masih banyak orang, hingga hari ini, tetap tidak peduli.” – Carlo Acutis
63. Carlo pernah berkata, “Mereka akan mengantri untuk menonton konser, tapi tidak mau berdiri sesaat saja di depan Tabernakel.”
Carlo berkata kepada ibunya bahwa ketika dia berada di depan Ekaristi Kudus, Ia merasakan Jiwanya terangkat dengan cara tertentu.
64. Bersemangat untuk melakukan sesuatu untuk menarik jiwa kepada Yesus, Carlo muda mulai mengumpulkan data mukjizat Ekaristi. Dia diyakinkan bahwa orang-orang tidak mampu untuk menjauh dari Misa Kudus jika mereka tahu tentang mukjizat – mukjizat Ekaristi yang diakui.
65. “Mengapa manusia sangat peduli dengan keindahan tubuh mereka, tetapi tidak mengkhawatirkan jiwa mereka”- Carlo Acutis
66. “Aku akan mati muda.” Carlo diyakinkan bahwa dia tidak akan hidup hingga tua. Dia meninggal pada tanggal 12 Oktober 2006 pada usia 15 tahun, karena Leukimia.
67. Carlo didiagnosa menderita Leukimia, tiga hari sebelum kematiannya. Dia dikuburkan di Asisi sesuai dengan keinginannya.
68. Sesaat sebelum kematiannya, Carlo mempersembahkan penderitaannya bagi Bapa Suci dan Gereja.
69. Ketika Dokter yang merawatnya bertanya kepadanya apakah dia begitu menderita, Carlo menjawab: ” Ada orang-orang yang lebih menderita dariku.”
70. Pemakaman Carlo dipenuhi dengan orang-orang yang membanjiri jalan-jalan di Milan. Para remaja berpakaian rapi dari Sekolah Menengah Atas Yesuit Carlo bercampur dengan tunawisma dan penjaga pintu asing yang tak terhitung jumlahnya, termasuk orang-orang dari agama lain. Ini adalah orang-orang yang orangtuanya bahkan tidak pernah tahu bahwa Carlo berteman dengan mereka dalam perjalanan pulangnya dari sekolah setiap hari.
71. Beberapa hari setelah pemakaman, saat fajar sebuah suara membangunkan saya: `wasiat`. Saya membongkar kamarnya, berpikir bahwa saya akan menemukan tulisan di sana. Tidak ada. Saya menyalakan komputer, instrumen yang saya sukai. Di meja, ada video pendek yang dia rekam sendiri di Asisi tiga bulan sebelumnya. “Saat beratku 70 pounds, aku ditakdirkan untuk mati.” Dan aku memandang Langit tanpa beban.” (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
72. Pada hari-hari terakhir Carlo, ia verkata kepada ibunya, ” Kita selalu dinantikan di Surga.” Dan sesaat sebelum kematiannya, ia dengan gembira berkata kepada ibunya, ” Saya bisa meninggal dengan bahagia, karena saya tidak mensia-siakan waktu hingga satu menit pun untuk hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan.”
73. Proses kanonisasi Carlo dimulai pada tanggal 15 Februari 2013, Carlo diumumkan sebagai “Hamba Tuhan”. Pada tanggal 13 Mei 2013, Paus Fransiskus mengumumkan Carlo sebagai “Venerabilis” pada tanggal 5 Juli 2018.
74. Berbagai mukjizat yang berhubungan dengan Carlo segera terjadi diantaranya: seorang wanita berusia 45 tahun yang sudah tidak bisa mengandung lagi selama bertahun-tahun, kemudian hamil lagi seminggu setelah pemakaman Carlo. Ada lagi wanita lain yang menderita penyakit kanker kemudian disembuhkan secara ajab pada saat pemakaman Carlo.
75. Mengapa mementingkan apakah anda bisa memenangkan seribu pertempuran jika anda sendiri tidak bisa menang melawan hasrat yang merusak anda sendiri? Tidak masalah. Pertarungan sebenarnya adalah dengan diri kita sendiri – Carlo Acutis
76. Carlo sangat menyadari perlunya menggunakan waktu dengan baik dan bahkan saat itu – mereka memiliki pesan saat itu juga – dia berpikir ini adalah penggunaan waktu yang sangat buruk.
Dia melihat internet sebagai sebuah cara untuk menjangkau banyak orang, tetapi dia juga mengatakan betapa mengerikannya bahwa internet juga dipakai oleh setan, terutama, bahkan kemudian, untuk pornografi. (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
77. Carlo sangat sadar, sangat sadar, tentang perjuangan orang lain. Seolah-olah dia bisa melihat dosa apa yang ditanggung orang-orang tersebut dan Dia selalu berusaha membantu orang. Teman-temannya berjuang melawan ketidakmurnian dan bereksperimen dengan narkoba. Dia selalu berusaha membantu mereka. (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
78. Carlo mengatakan bahwa Kematian adalah awal dari kehidupan baru. Tuhan mengizinkan, sayangnya, Salib dan penderitaan karena dosa asal. Dia percaya bahwa Sakramen-Sakramen adalah BelasKasih Allah untuk memampukan kita menanggung penderitaan .
(Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
79. Sebelum kematian Carlo, ia berkata kepada ibunya, “Mama, saya ingin meninggalkan rumah sakit ini, tetapi saya tahu saya tidak akan melakukannya dalam keadaan hidup, saya akan memberimu tanda-tanda, bahwa saya bersama Tuhan. Golgota untuk semua orang. Tidak seorangpun yang bisa melarikan diri dari Salib”.
80. “In Christus Vivit (Kristus Hidup).” -Khotbah Paus Fransiskus kepada Orang-orang muda. Paus mengatakan Carlo Acutis adalah role model bagi orang-orang muda zaman ini yang sering tergoda oleh penyerapan diri, isolasi, dan kesenangan.
81. Mukjizat yang menuntun pada beatifikasi Carlo termasuk kesembuhan seorang anak laki-laki dari Brasil yang menderita penyakit pankreas bawaan yang langka selama tiga hari. Keluarga anak tersebut berdoa novena dengan seorang imam yang berdevosi khusus kepada Venerabilis Carlo Acutis. Pada hari ketiga anak tersebut mengatakan bahwa ia ingin makan. Para dokter kemudian menyampaikan bahwa anak tersebut telah sembuh sepenuhnya.
82. Pada tanggal 23 Januari 2019: jasad Carlo Acutis, digali sesuai dengan Hukum Kanonik dan dipindahkan ke lokasi yang sesuai dalam rangka persiapan pemindahan mereka ke tempat renunsiasi di Asisi.
83. “Terus- teruslah meninta pertolongan Malaikat pelindungmu. Malaikat pelindungmu harus menjadi teman baikmu” – Carlo Acutis
84. Ketika Carlo masih kecil, ia pergi ke pantai, ia membawa serta masker, dan membuat permainan “PERGI BERBURU” untuk sampah-sampah di pantai. Ia sering membawa anjing-anjing untuk berjalan-jalan di taman dan mengumpulkan sampah yang ada disana. Hanya hal-hal kecil untuk membuat sudut dunia yang lebih baik. (Antonia Salzano, ibunda Carlo Acutis)
85. Orang-orang yang menghadiri pemakaman Carlo memperhatikan bahwa dari Jasad Carlo tercium aroma bunga lili. Mereka menghubungkannya dengan Kemurniannya dan devosinya kepada St. Antonius dari Padua.
86. Carlo sangat mencintai Bunda Maria, dan tidak pernah melewatkan janjinya untuk berdoa Rosario Kudus yang ia sebut, `kencan yang paling romantis sepanjang hidup saya`.
87. Apakah anda pernah berpikir bahwa suatu hari nanti putera anda akan diangkat untuk dihormati di altar? Mereka bertanya kepada Ibunda Carlo, Antonia Salzano, dalam wawancara terbaru. Ia menjawab: “Saya yakin Dia sudah menjadi orang kudus sejak dia masih hidup. Ia menyembuhkan seorang wanita dari penyakit tumor, dengan memohon kepada Bunda Maria dari Pompeii.”
88. Website yang dibuat Carlo masih naik di internet. http://www.miracolieucaristici.org/en/Liste/list.html. Pameran internasional tentang keajaiban Ekaristi yang diciptakan dan dirancang oleh hamba Tuhan, Beato Carlo Actuis.
Catatan redaksi:
Artikel ini diterjemahkan oleh S Katholik dan diedit seperlunya