Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha meminta Tim Seleksi calon Taruna TNI untuk melakukan investigasi menyeluruh guna membuktikan dugaan tersebut.

Hal ini menanggapi dugaan seorang taruna Akmil keturunan Indo-Prancis Enzo Zenz Allie (EZA). Sebelumnya, Enzo Allie sempat menarik perhatian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan videonya viral di media sosial setelah diajak berbicara bahasa Prancis oleh Panglima.

EZA diketahui fasih berbicara empat bahasa yakni bahasa Prancis, bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

Dia lahir di Prancis, tapi pindah ke Indonesia pada usia 13 tahun setelah ayahnya meninggal dunia dan memiliki status WNI.

Namun, dia diduga terpapar gerakan HTI yang diketahui dari salinan gambar media sosial Facebook.

“Jadi kita jangan hanya memviralkan saja, tapi kita perlu ada investigasi yang lengkap dari para tim seleksi penerimaan Taruna,” kata Satya saat dihubungi di Jakarta, Rabu malam.

Satya mengatakan tim seleksi bisa menggunakan berbagai instrumen yang ada di pemerintah untuk melakukan investigasi menyeluruh untuk membuktikan dugaan tersebut, dengan melakukan pengecekan di rumahnya, menelusuri kebenaran, mencari tau informasi kepada orang tuanya, ketua RT, lurah, dan lainnya.

Menurutnya kalau dugaan terbukti, maka Komisi I meminta kepada Panglima TNI untuk tidak segan-segan menterminasi calon taruna TNI berinisal EZA tersebut.