Wacana tempat wisata Labuan Bajo dirancang untuk menjadi destinasi wisata kelas premium sempat dilontarkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat.

Artinya, wisatawan atau turis asing yang berkantong tebal saja yang disarankan mengunjungi Labuan Bajo. Sementara yang berkantong tipis tidak dianjurkan datang dan berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT, Lydia Kurniawati Christyana, menjelaskan, ungkapan Gubernur NTT itu sebetulnya untuk menarik wisatawan asing datang ke NTT, utamanya yang berkantong tebal sehingga mampu menggerakkan ekonomi sekitar.

Baca Juga:  Pansus DPR Sebut Dana Otsus Papua Belum Efektif Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Papua

“Pak Gubernur memang statement-nya selalu menohok. Mungkin itu salah satu jawaban dia bahwa banyak lho potensi wisata di Labuan Bajo. Oleh karena itu, pemerintah sangat memikirkan bagaimana sarana prasarana diperbaiki terlebih dahulu,” ujar Lydia Kurniawati Christyana di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (15/11) mengutip Kompas.com.

Sementara Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina Sukarsono membenarkan hal terkait rancangan menjadi kelas premium.

Baca Juga:  Gagal Lolos Pemilu 2024, Partai Umat Bakal Gugat Hasil Verifikasi KPU NTT dan Sulut

Shana mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya sejak tahun 2017 pemerintah memang menggenjot pembangunan destinasi wisata tersebut.

Berbagai pembangunan sarana dan prasarana, seperti dermaga, bandara internasional, dan perbaikan jalan, hingga tahun 2019 pun mulai terlihat hasilnya.

“NTT memang disasar untuk market. Potensi wisatanya luar biasa sehingga memang yang bisa datang ke lokasi-lokasi tadi adalah market premium. Dan kita perlu lihat (pernyataan), Gubernur itu maksudnya untuk menambah wisatawan yang datang,” katanya.