Isu kudeta Presiden Jokowi dengan memanfaatkan situasi pandemi COVID-19 yang di kemukakan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mendapat respon juga dari berbagai pihak.

Misalnya, aktivis Haris Rusly Moti bicara soal kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Menurut Haris kudeta tidak mungkin dilakukan oleh oposisi, melainkan datang dari faksi di tubuh pemerintah itu sendiri.

Analis politik dan kebijakan publik Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul berpendapat sama dengan Haris, bahwa kudeta justru akan datang dari dalam lingkar kekuasaan.

Menurut dia, kominikasi politik yang kerap besebrangan antar pemangku jabatan di pemerintah seperti kebijakan penanganan COVID-19 yang gagal diterjemahkan oleh para pembantu Presiden bisa diartikan salah satu wujud di lingkaran pengusa yang berusaha menggusur Jokowi.

“Makanya menurut saya sangat masuk akal kalau malah timbulnya dugaan ada pihak di lingkaran penguasa yang berusaha menggusur Jokowi. Walaupun kemungkinannya itu sangat kecil,” ujar Adib Miftahul mengutip RMOL, Jumat (5/6).