Penyebaran Covid-19 Tak Selamanya Gegara Pelaku Perjalanan

Sabtu 09-05-2020, 20:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dr Teda Litik menegaskan pelaku perjalanan bukan satu-satunya penyebab penyebaran Covid-19 di NTT. Dia berharap masyarakat tak selalu menyalahkan pelaku perjalanan sebagai penyebar COVID-19 di daerah itu.

“Mengapa kita bisa menangkap kasus positif dari para pelaku perjalanan? Sebab mereka dites, sementara orang-orang di dalam daerah yang tidak kemana-kemana tidak pernah dites. Apakah ada jaminan mereka tidak positif?” kata Teda Litik di Kupang, Kamis, (3/9) lalu.

Baca Juga:  Benarkah Wisatawan Mengganggu Ekosistem di Taman Nasional Komodo? Begini Pernyataan Asosiasi Wisata Labuan Bajo

Dia mengemukakan hal itu, terkait meningkatnya kasus COVID-19 di daerah itu selama tiga hari terakhir, dimana umumnya pasien merupakan pelaku perjalanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama tiga hari terakhir, sejak 31 Agustus hingga 2 September 2020, jumlah kasus COVID-19 di NTT bertambah dari 179 pada 31 Agustus menjadi 202 orang hingga 4 September.

Baca Juga:  Poster Bacaleg Mulai Seliweran sebelum Masa Kampanye, Bawaslu NTT Bakal Turun Paksa

Menurut dia, semua pelaku perjalanan selalu diwajibkan untuk mematuhui protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak dan juga melakukan tes cepat. Sementara orang-orang yang ada di dalam daerah sendiri, kata dia, tidak pernah dilakukan tes cepat.

“Apakah ada jaminan bahwa orang-orang di dalam daerah yang tidak pernah tes ini tidak positif?” katanya dalam nada tanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB