Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi model pengembangan wisata ramah muslim (moslem friendly) di Tanah Air.

Pengembangan wisata ramah muslim ini sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, NTB memiliki modal besar untuk mengembangkan wisata halal ramah muslim. Lantaran sederet penghargaan internasional sudah didapatkan provinsi berjuluk “Pulau Seribu Masjid” itu.

“Pasca Covid-19 pengembangan sektor pariwisata akan difokuskan pada quality and sustainable tourism, dengan mengutamakan produk-produk unggulan pariwisata. Salah satu diantaranya adalah wisata halal atau muslim friendly based. NTB sudah memiliki modal untuk itu sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” katanya, sebagaimana dikutip Tajukflores.com dari laman Kemenparekraf.go.id, Selasa (2/2).

Pada tahun 2019, Indonesia terpilih sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia di ajang Global Muslim Travel Index (GMTI) mengungguli 130 destinasi di dunia. Sejumlah destinasi mendapat halal travel award di antaranya Lombok, NTB yang ditetapkan sebagai The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination.

“Wisata halal fokus untuk extension of service ketika berwisata dengan mengusung tiga konsep yaitu; Good to Have, Nice to Have, dan Must to Have. Konsep ini dijabarkan ke dalam 5 Major component dari pariwisata ramah muslim/pariwisata halal yaitu halal hotels, halal transport, halal food, halal tour packages, dan halal finance, ini bisa kita temui di seluruh wilayah NTB,” ujarnya.