PT PLN (Persero) PT Pemerintah Provinsi NTTdan Universitas Nusa Cendana (Undana) sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan dua sumber biomassa yang akan digunakan dalam mendukung program co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Kedua sumber biomassa tersebut berasal dari pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu. Nantinya Pemprov NTT dan Undana akan memasok kebutuhan biomassa untuk PLTU Bolok.

Kesepakatan kerja sama ini tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) antara PLN Unit Induk Wilayah NTT dengan Pemprov NTT dan Undana. Kesepakatan ini diteken dalam sela-sela acara perhelatan forum Energy Transition Working Grup (ETWG) 2 di Labuan Bajo, (24/6)

Baca Juga:  Antisipasi Pasien Covid-19 Melonjak, Pemkot Kupang Sediakan RS Darurat

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan selain memastikan pasokan biomassa untuk co-firing aman, kerja sama ini juga untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Ini energi yang berbasis pada energi kerakyatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang sudah menyediakan tambahan lahan 3.600 hektare tambahan di kawasan Pulau Timor. Lokasi ini satu ekosistem dengan PLTU Bolok," ujar Darmawan.

Ia mengatakan nantinya PLN bersama Universitas Nusa Cendana akan menanam tanaman Kaliandra, Kedondong Hutan dan Lamtoro.

"Artinya, bagaimana kita melakukan sinergi menambah energi baru terbarukan tetapi di saat yang sama menciptakan lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan melakukan eradikasi kemiskinan," tambah Darmawan.

Baca Juga:  Remaja 18 Tahun Tenggelam di Danau Rana Kulan, Manggarai Timur

Darmawan menjelaskan, saat ini penggunaan co-firing sudah dilakukan PLN di 58 PLTU yang ada di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan PLN untuk bisa mengurangi ketergantungan bahan baku batu bara dan juga untuk meningkatkan penggunaan energi bersih di PLTU.

"Sinergi ini merupakan upaya bersama untuk menekan emisi karbon guna mendukung tercapainya target carbon neutral pada 2060," ujar Darmawan.

Menurut Darmawan, pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu sebagai bahan baku biomassa co-firing ini tidak hanya semata-mata untuk kebutuhan PLTU saja. Melalui pengembangan ini, PLN mengajak semua masyarakat terutama di sekitar hutan energi untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan.