Cita-cita Proklamasi dan Generasi Milenial

Selasa 17-10-2023, 19:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Martinus Laba Uung, Caleg DPR RI No.1, Dapil NTT 1

Martinus Laba Uung, Caleg DPR RI No.1, Dapil NTT 1

Tajukflores.com – Dirgahayu HUT NKRI-78, bangga atas bangsa dan NKRI tercinta. Syukur kepada Allah pemberi anugerah kemerdekaan dan tanah air Indonesia, terimakasih kepada segenap para pahlawan bangsa, para pemimpin dan abdi negara hingga hari ini.

Dalam semangat cinta tanah air dan kebanggaan kepada NKRI yang berumur 78 tahun itu, saya sebagai generasi muda bangsa dan sedang mencalonkan diri menjadi wakil rakyat di tingkat pusat, ingin mencatat beberapa hal yang menjadi poin permenungan. Pertanyaan refleksinya yaitu Seperti apa cita-cita Proklamasi NKRI bergema dalam jiwa raga generasi Milenial ?

Merefleksi dari Pengalaman Pribadi

Saya berasal dari pulau Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengenal NKRI dan kekayaan bangsa serta tanah air ini adalah sebuah kebanggaan. Hal itu saya dapat dari bangku sekolah, meskipun dalam berbagai keterbatasan situasi, sarana dan prasarana di Atakowa, Leragere, Lebatukan, Lembata tercinta sekitar dua puluh tahun lalu. Peran para guru di sekolah menjadi sumber pengetahuan dan pengalaman tentang bangsa dan NKRI tercinta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lagu kebangsaan, Pancasila, bendera Merah Putih, bahasa Indonesia, keanekaragaman suku bangsa dan agama, juga dinamika sejarah bangsa, semuanya didapat dari pelajaran di SD-SMA.

Ketika meninggalkan kampung halaman, merantau untuk mencari segudang pengetahuan studi dan karya di tanah Jawa, saya semakin mendapat pengetahuan dan pengalaman tentang fakta perjalanan bangsa Indonesia dan NKRI tercinta.

Luasnya wilayah tanah air NKRI, ternyata memiliki pengalaman berbeda-beda dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa, termasuk pembangunan yang dilaksanakan. di kampung, desa, kota, kota metropolitan memang berbeda-beda. Nasib rakyat pun terus berubah dalam derap pembangunan bangsa dan estafet kepemimpinan.

Baca Juga:  Buku Hitam Prabowo, Pentingnya Pemilih Milenial Mengetahui Jejak Pelanggaran HAM

Ketika merayakan HUT NKRI 78, ada perhatian khusus yang terusik dalam pikiran saya. Khusus tentang makna dan cita-cita Proklamasi NKRI bagi generasi muda negeri ini, dalam derasnya arus zaman milenial.

Ada dua hal yang menjadi dasar kecemasan tentang makna Proklamasi NKRI bagi generasi muda. Pertama, soal keadaan kemiskinan keluarga, rahim generasi muda, khususnya sejak maraknya pengangguran dan pandemi Covid-19. Saat yang sama, banjir pengaruh teknologi informasi merobek semua sekat pembatas dan sangat menguasai generasi muda.

Kesan saya, generasi muda terbawa arus deras teknologi informasi, dan orang tua di dalam keluarga tak mampu membendungnya. Apalagi kapasitas orang tua bervariasi dan ekonomi keluarga sedang sulit, baik di kota maupun di desa dan kampung pelosok.

Hal kedua yang menjadi dasar kecemasan adalah soal sistem dan kurikulum nasional yang sering berubah. Selain menyulitkan guru dan membebani biaya bagi orang tua, ada soal isi kurikulum yang berkenaan dengan pengenalan, pengetahuan dan pemahaman terhadap bangsa dan NKRI tercinta.

Ditenggarai, dari hasil survei dan penelitian, ada banyak generasi muda tidak tahu teks Pancasila dan Proklamasi, bahasa Indonesia, sejarah NKRI dan lagu kebangsaan. Apalagi tentang cita-cita Proklamasi. Maka, seperti apa patriotismenya, juga rasa terima kasih dan syukur atas bangsa dan NKRI tercinta? Lebih banyak mereka yang hafal nama robot dalam game online, bintang sepakbola dunia dan film kartun asing. Bahkan banyak yang terpapar paham radikalisme dan aneka ideologi dunia maya.

Baca Juga:  Kurangi Balap Liar, Andi Asmara Gelar Ajang Drag Race and Drag Bike Championship 2023

Ancaman Nyata untuk NKRI

Mengikuti fenomena dan fakta yang dihadapi bangsa dan NKRI tercinta, sebagai generasi muda yang sedang berjuang untuk mewakili aspirasi warga pada DPR RI, saya mencatat dari refleksi, ada beberapa potensi ancaman, khususnya bagi generasi milenial.

Pertama, soal derasnya pengaruh teknologi informasi digital. Dengan adanya sarana canggih teknologi informasi, maka setiap ruang kehidupan individu terus dipengaruhi.

Kemajuan teknologi setiap hari berkembang pesat, berbanding terbalik dengan kemampuan mengenal, menggunakan dan mencerna informasi oleh manusia. Apalagi oleh kita bangsa Indonesia dengan keragaman kapasitas, terkhusus generasi muda milenial.

Saya teringat satu pendapat, bahwa untuk merusak dan menghilangkan satu bangsa adalah dengan menghancurkan budayanya dan generasi muda pewarisnya. Inilah ancaman serius, menurut saya, bagi generasi muda milenial dan juga NKRI tercinta.

Kedua, soal maraknya budaya korupsi dan kejahatan transnasional yang melanda negeri ini. Hal ini didukung oleh lemahnya penegakkan hukum bagi eksistensi dan kelanjutan NKRI tercinta.

Ada hubungan erat antar para pejabat penyelenggaraan negara dengan partai politik, masyarakat sipil, pemodal dan rakyat. Kemampuan dan kewenangan rakyat sangat terbatas dan sungguh dipengaruhi oleh tingkat pendidikan serta keadaan sosial ekonominya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

Kisah Haru Cornelia dan Anak setelah Mendapat Berkat dari Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal
Momen Haru Ibu Hamil Diberkati Paus Fransiskus, Suami Teriak Histeris!
Kecelakaan Kapal di Area Wisata Perairan Komodo: Dalam Persaingan dan Keberlanjutan Wisata Global
Menyoal NTT Jadi ‘Nusa Tempat Titipan’ di Kisruh Seleksi Catar Akpol Polda NTT 2024
Pembangunan Wisata Halal Labuan Bajo untuk Siapa?
Jalur Zonasi PPDB 2024: Antara Jarak Rumah dan Usia, Mana Didahulukan?
Mualaf di Papua Kirim Babi untuk Kurban Idul Adha, Ustaz Terkejut, Niat Baik tapi Salah Sasaran!
Lahirnya Angkatan Puisi Esai, Sebuah Fenomena Baru dalam Sastra Indonesia
Berita ini 47 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB