Jakarta – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan penemuan peralatan militer, termasuk senjata dalam penyerbuan ke rumah sakit terbesar di Gaza merupakan milik Hamas.
Dalam sebuah operasi yang dimulai sebelum fajar dan berlanjut sepanjang hari Rabu, 15 November 2023 pasukan Israel memasuki sebagian Rumah Sakit Shifa.
Seorang wartawan di lokasi mengatakan kepada AFP bahwa IDF telah melakukan penggeledahan dari ruangan ke ruangan, setelah berhari-hari bertempur di pinggiran rumah sakit tersebut dengan kelompok bersenjata Hamas.
IDF telah mengepung Shifa selama berhari-hari, dan mengatakan bahwa Hamas memiliki pusat komando operasi utama di bawah fasilitas tersebut. Menurut IDF, Hamas menggunakan pasien, staf, dan warga sipil yang berlindung di sana untuk memberikan perlindungan bagi para teroris dan pria bersenjata.
Amerika Serikat pada hari Selasa, 14 November 2023, mengkonfirmasi bahwa Hamas dan Jihad Islam menggunakan Shifa dan rumah sakit-rumah sakit Gaza lainnya.
Selain itu, Hamas juga menggunakan terowongan-terowongan di bawah rumah sakit untuk menyembunyikan dan mendukung operasi-operasi militer mereka serta menahan sandera.
“Di rumah sakit, kami menemukan senjata, bahan intelijen, dan teknologi serta peralatan militer,” kata juru bicara militer Daniel Hagari kepada para wartawan, mengutip Times of Israel.
“Kami juga menemukan sebuah markas operasional dengan peralatan komunikasi… milik Hamas dan seragam Hamas,” katanya.
Tentara mempublikasikan gambar-gambar senjata, granat, dan peralatan lain yang katanya ditemukan di Shifa.
“Temuan ini dengan tegas membuktikan bahwa rumah sakit tersebut digunakan untuk teror, yang merupakan pelanggaran penuh terhadap hukum internasional,” kata Hagari.
Video yang dirilis oleh militer dari dalam Shifa menunjukkan tiga tas ransel yang katanya ditemukan tersembunyi di sekitar laboratorium MRI. Masing-masing berisi senapan serbu, granat dan seragam Hamas, serta lemari yang berisi sejumlah senapan serbu tanpa klip amunisi. Sebuah laptop juga ditemukan dan diambil untuk diteliti.
“Senjata-senjata ini sama sekali tidak pantas berada di dalam rumah sakit,” ujar Letnan Kolonel Jonathan Conricus, juru bicara militer, dalam video tersebut, dan menambahkan bahwa ia yakin bahwa materi tersebut “hanyalah puncak dari gunung es.” Militer mengatakan bahwa pencarian masih terus berlanjut, namun tidak segera menunjukkan bukti adanya terowongan atau pusat militer yang luas.