Labuan Bajo – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi inisiasi dan peran dari GoTo Impact Foundation (GIF) membangun innovation ecosystem melalui inisiatif catalyst changemakers ecosystem di kawasan Golo Mori, Labuan Bajo.

Program tersebut merupakan upaya untuk menyatukan inisiatif-inisiatif yang luar biasa dari para katalisator khususnya dalam pengelolaan sampah, sehingga dapat menghasilkan solusi yang besar dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di salah satu destinasi pariwisata super prioritas nasional tersebut.

“Oleh karena itu saya mengapresiasi sekali inisiatif ini,” kata Wamenparekraf Angela saat meninjau kawasan Golo Mori, Rabu, 6 Desember 2023.

Baca Juga:  Perindo Mabar Gelar Rapat Pemenangan, Target Rebut Posisi Kursi Ketua DPRD 

Ia mengatakan, Golo Mori yang hanya berjarak 25 km dari Labuan Bajo memiliki keindahan alam yang memikat. Sejak tahun 2023, pemerintah melakukan pengembangan infrastruktur dan pembukaan akses jalan guna mendukung pengembangan Golo Mori menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

golo mori, labuan bajo, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo apresiasi peran GoTo Impact Foundation (GIF) membangun di kawasan Golo Mori, Labuan Bajo.

Dengan potensi Golo Mori sebagai destinasi wisata kelas dunia, diperlukan langkah-langkah kolaboratif guna memastikan pengembangannya sejalan dengan cita-cita pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan. Termasuk salah satunya adalah terbangunnya sistem pengelolaan sampah yang efektif.

Baca Juga:  Dewan Pers Tolak RUU Penyiaran: Ancaman Serius bagi Kemerdekaan Pers dan Masa Depan Jurnalisme di Indonesia

“Kami selalu menyambut baik kolaborasi seperti ini apalagi dari GoTO Foundation, sudah pasti berkelanjutan, programnya sudah dipikirkan matang-matang, timnya sudah tiga bulan di sini pasti sudah disesuaikan dengan kondisi di sini,” kata Wamenparekraf Angela.

Selain pengelolaan sampah, Angela mengatakan perlunya pemanfaatan dan pengembangan potensi sektor pertanian. Oleh karena itu, guna menjadikan Golo Mori sebagai desa berdaya dengan pengembangan wisata yang berkelanjutan, juga diperlukan berbagai upaya yang diantaranya meliputi pertanian regeneratif.