Jakarta – Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), seseorang dapat memeriksa perkiraan waktu dia akan meninggal. Teknologi kalkulator kematian ini bahkan diakui dapat memberikan estimasi yang cukup akurat.

“Kami menggunakan teknologi di balik ChatGPT untuk menganalisis kehidupan manusia dengan merepresentasikan setiap orang sebagai rangkaian peristiwa yang terjadi dalam hidup mereka,” kata Sune Lehmann, penulis utama riset.

Dalam laporan tersebut, seorang profesor jaringan dan sistem kompleks dari Technical University of Denmark, bersama dengan rekan penulisnya, memperkenalkan algoritma yang dikenal sebagai ‘life2vec’.

Life2vec menggunakan rincian khusus dari kehidupan seseorang, termasuk pendapatan, profesi, tempat tinggal, dan riwayat kesehatan. Data tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan perkiraan angka harapan hidup dengan tingkat akurasi sekitar 78%.

“Kami memperkirakan kematian karena hal ini merupakan sesuatu yang telah dilakukan orang selama bertahun-tahun (misalnya, perusahaan asuransi), hingga kami memiliki gambaran yang baik tentang apa yang mungkin terjadi,” ujarnya kepada The Post seperti dilansir Selasa 26 Desember 2023.