Labuan Bajo – Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menginstruksikan para kepala desa untuk segera bertindak dalam menghadapi ancaman kekeringan berkepanjangan di wilayahnya.

Ia menekankan pentingnya respon cepat dan pelaporan yang tepat waktu agar bantuan dapat tersalurkan dengan efektif.

“Kepala desa harus cepat tanggap. Jika ada kasus (akibat kekeringan berkepajangan), para kepala desa harus segera lapor. Jangan tunggu masyarakat yang lapor, baru huru hara lapor ke Kabupaten,” kata Weng dalam rapat koordinasi dampak perubahan iklim, Rabu (7/2).

Weng menyamakan kondisi masyarakat yang kelaparan akibat kekeringan dengan orang yang sakit. Ia mengingatkan agar pemerintah, terutama kepala desa yang dekat dengan masyarakat, harus hadir tepat waktu saat dibutuhkan.

“Pemerintah selalu siap untuk mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk ancaman kekeringan berkepanjangan ini,” ungkapnya.

Yulianus Weng menekankan bahwa pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun pusat, tidak dapat mengalokasikan bantuan tanpa laporan dari pemerintah desa. Laporan tersebut menjadi dasar dan acuan dalam menentukan jenis dan jumlah bantuan yang dibutuhkan.

Dampak kekeringan yang berkepanjangan di Manggarai Barat dapat berupa gagal tanam dan gagal panen. Oleh karena itu, Weng meminta dinas terkait untuk melakukan pendataan secara dini dan akurat.

“Data harus betul-betul akurat. Sebab data menjadi dasar dalam mengalokasikan bantuan. Jangan sampai karena data salah, kita salah juga dalam mengalokasikan bantuan,” jelasnya.

Weng juga meminta instansi terkait untuk melakukan analisa dengan cermat setelah data diperoleh, sehingga penanganannya tepat sasaran.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh para kepala desa, camat, dan instansi terkait di Manggarai Barat.