Labuan Bajo – Keindahan alam Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP) Indonesia tak terbantahkan. Namun, di balik pesonanya, keamanan dan keselamatan wisatawan saat berkunjung ke Labuan Bajo menjadi perhatian serius menyusul insiden kecelakaan kapal wisata yang terus berulang.
Menanggapi hal tersebut, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) angkat bicara, mengimbau seluruh pelaku pariwisata untuk mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan.
“Kami menekankan tiga hal yang harus diperhatikan terkait dengan kegiatan berwisata yang berisiko tinggi,” kata Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh di Labuan Bajo, Kamis (8/2).
Pertama, jelas Frans, informasi terpadu untuk memastikan wisatawan dapat memilih travel agent, tour operator, dan kapal wisata yang terdaftar secara resmi.
Kedua, keamanan dan keselamatan sesuai standar harus dijamin, termasuk ketersediaan peralatan keselamatan seperti life vest jacket, tabung hydrance, dan sekoci.
“Ketiga adalah kolaborasi lintas stakeholder yang solid untuk memitigasi atau mengurangi risiko, serta respons cepat dalam menangani kejadian yang tidak diinginkan,” tutur dia.
Frans menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi lintas stakeholder untuk memperkuat mitigasi bencana kepariwisataan di Labuan Bajo.
Kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Syahbandar, Basarnas, Polair, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Dinas Pariwisata (Dispar), Lanal Labuan Bajo, Satuan Mobil Brigadir (Satpamobvit), dan asosiasi kapal wisata menjadi kunci pengamanan kawasan wisata.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.