Labuan Bajo – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus menggenjot pembangunan Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar di Labuan Bajo.

Pembangunan kawasan ini diharapkan dapat memberikan efek domino melalui penciptaan dan perluasan lapangan kerja, dengan target penyerapan 10.000 tenaga kerja. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Pengembangan Sistem Pariwisata (DPSP) Labuan Bajo dan sekitarnya.

Salah satu langkah BPOLBF saat ini adalah menarik investor baik lokal, nasional, maupun internasional untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan Kawasan Parapuar.

Plt. Dirut BPOLBF, Frans Teguh, menyampaikan bahwa BPOLBF terbuka untuk menjalin kerja sama dengan semua pihak, terutama dengan investor lokal.

Menurutnya, sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengembangan pariwisata di DPSP Labuan Bajo, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2018, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) memiliki tanggung jawab untuk merancang dan memajukan Kawasan Pariwisata yang dikenal dengan nama Parapuar (Manggarai: Pintu/Gerbang Menuju Hutan).

“Saat ini, sudah ada beberapa investor yang telah menandatangani MoU dengan BPOLBF, seperti Dusit Internasional dan Eiger Indonesia. Namun, tentu saja kami masih membuka peluang kerja sama dengan investor-investor lain yang memiliki visi dan misi yang sama, termasuk investor lokal,” ungkap Frans di Labuan Bajo, Jumat (16/2).

Secara keseluruhan, Kawasan Parapuar akan dikembangkan dalam empat zona, yaitu Zona Budaya, Zona Santai, Zona Petualangan, dan Zona Alam Liar. Keempat zona ini akan dikemas dengan Pendekatan Tata Ruang Budaya: Gendang One, Lingko Pe’ang, sehingga keterlibatan investor lokal diharapkan dapat semakin memaksimalkan pengembangan Kawasan Parapuar.

“Keterlibatan investor lokal sangat kami harapkan, karena pengembangan Parapuar sebagai destinasi yang menampilkan konteks inklusivitas dan budaya sebagai basis nilai dan tonggak pengembangan akan lebih terasa internalisasi nilainya jika diinvestasikan oleh orang lokal sendiri,” jelas Frans.