Penyebaran Wolbachia Tak Berhubungan dengan Kasus DBD, Kata Kemenkes 

Selasa 02-04-2024, 19:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi nyamuk (Kemenkes)

Ilustrasi nyamuk (Kemenkes)

Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia tidak terkait dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan bahwa karakteristik nyamuk Aedes aegypti di daerah yang telah dan belum disebarkan nyamuk Wolbachia tidak menunjukkan perbedaan.

Begitu pula dengan tanda dan gejala DBD pada orang yang digigit nyamuk tersebut.

“Secara keseluruhan, karakteristik dan gejalanya sama. Bahkan, tidak ada perbedaan jumlah nyamuk Aedes aegypti sebelum dan setelah Wolbachia dilepaskan,” terang Maxi dalam keterangan resmi, Selasa (2/4).

Gejala DBD yang umum terjadi meliputi demam tinggi, nyeri otot, mual, muntah, sakit kepala, mimisan, dan gusi berdarah.

Hingga saat ini, penyebaran nyamuk Wolbachia telah dilakukan di lima kota, yaitu Semarang, Kupang, Bontang, Bandung, dan Jakarta Barat.

Baca Juga:  Warga Labuan Bajo Histeris Lihat Presiden Jokowi Main Bola

Pemilihan kelima wilayah tersebut mempertimbangkan kesiapan stakeholder dan masyarakat setempat.

Semarang menjadi lokasi pertama, diikuti Bontang dan Kupang. Namun, di Jakarta Barat, penyebaran nyamuk Wolbachia masih tertunda karena menunggu kesiapan masyarakat dan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kemenkes.

Pelaksanaannya sempat tertunda akibat pergantian pimpinan di DKI Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Edeline Wulan

Editor : Edeline Wulan

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB