Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi atas kerja keras Timnas Indonesia U-23 yang berhasil lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024 usai mengalahkan Australia dan Yordania. Prestasi ini merupakan pencapaian luar biasa bagi tim debutan seperti Indonesia.
“Tak tanggung-tanggung sebagai tim debutan, Indonesia berhasil menjejakkan rekor baru untuk bisa lolos di babak perempat final setelah mengalahkan Australia 1-0 dan Yordania 4-1,” kata Presiden Jokowi melalui akun resminya di Instagram, Senin.
Presiden Jokowi pun menyampaikan harapannya agar Timnas Indonesia U-23 bisa melaju lebih tinggi hingga babak berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kunci Kebangkitan Garuda Muda
Keberhasilan Timnas Indonesia lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 tak lepas dari kerja keras dan strategi yang tepat dari pelatih Shin Tae-yong (STY).
Setelah mengalami kekalahan pada laga perdana melawan Qatar, STY mampu memotivasi para pemainnya untuk bangkit dan meraih kemenangan di dua laga berikutnya.
“Saya mengatakan kepada anak-anak saya untuk melupakan pertandingan itu, pertandingan pertama yang kami mainkan melawan Qatar. Dan kemudian kita perlu melanjutkan,” kata STY.
Kepercayaan diri para pemain Garuda Muda kembali pulih setelah kemenangan melawan Australia. Hal ini terbukti dengan performa gemilang mereka saat mengalahkan Yordania dengan skor telak 4-1.
STY Kritik Wasit Pertandingan Pertama
Pada kesempatan ini, STY juga kembali mengkritik kinerja wasit Nasrullo Kabirov yang memimpin pertandingan pertama melawan Qatar.
Menurutnya, beberapa keputusan wasit tersebut merugikan Indonesia dan tidak mencerminkan fair play.
“Kalau boleh jujur, saya dengan jelas mengatakan bahwa pertandingan pertama tidak lebih dari pertunjukan komedi. Dan saya masih percaya bahwa ke depan, kita tidak bisa lagi memainkan pertandingan sepak bola seperti ini,” kata STY.
“Jika wasit menjalankan tugasnya dengan fair play dan adil, saya yakin hasil pertandingan akan berbeda,” tambahnya.
Penulis : Kevindo
Editor : Alex K
