Pengamat Penerbangan Kritik Rencana Pemerintah Tambahkan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat

Selasa 23-04-2024, 13:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat penerbangan Alvin Lie. Foto: Radio Idola Semarang

Pengamat penerbangan Alvin Lie. Foto: Radio Idola Semarang

Tajukflores.com – Pengamat penerbangan Alvin Lie mengeluarkan kritik tajam terhadap rencana pemerintah yang akan menambahkan iuran pariwisata pada harga tiket pesawat yang diatur dalam Perpres Dana Pariwisata Berkelanjutan atau Indonesia Tourism Fund.

Iuran pariwisata ini seakan menempatkan konsumen sebagai ‘sandal jepit’ untuk menopang kebijakan pemerintah yang seharusnya ditanggung secara proporsional.

Padahal, kata Alvien Lie, terdapat menteri yang selama kerap mengeluhkan tingginya harga tiket pesawat yang dinilai menghambat pertumbuhan industri pariwisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada menteri yang gemar teriak bahwa harga tiket pesawat mahal. Menghambat pariwisata,” ujar Alvin Lie di akun X @alvinlie21, dikutip Tajukflores.com, Selasa (23/4).

Baca Juga:  Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September

 

Menurut Lie, langkah pemerintah untuk menambahkan iuran pariwisata pada harga tiket pesawat justru akan menambah beban konsumen, tanpa memberikan jaminan bahwa dana yang terkumpul akan benar-benar mengalir ke sektor pariwisata.

Baca Juga:  Tolak PT Flobamor Ikut Urus Dokumen Kapal Wisata, Warga: Untuk Apa Ada Kantor Pelabuhan?

Lie juga menyoroti ketidaktransparanan dalam mekanisme penambahan iuran pariwisata ini. Konsumen hanya akan melihat kenaikan harga tiket pesawat tanpa mendapatkan informasi jelas mengenai alokasi dan penggunaan dana tersebut.

“Konsumen tahunya harga tiket yang naik, padahal uangnya bukan mengalir ke airline. Piye tho iki?,” tandasnya.

Seperti diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama kementerian/lembaga terkait tengah menggodok rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Dana Pariwisata Berkelanjutan atau Indonesia Tourism Fund.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Marcel Gual

Editor : Alex K

Berita Terkait

Pertamina Turunkan Harga BBM Pertamax dan Dex Series Mulai 1 September 2024
Wamenparekraf: Percepatan Pembangunan di NTT Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Investasi Mengalir Deras ke Labuan Bajo, Menparekraf Dorong Keterlibatan Diaspora NTT
BPOLBF dan Kemenparekraf Gelar Roundtable Meeting untuk Jajaki Peluang Investasi di Labuan Bajo Flores
Pengguna Transaksi QRIS Meningkat Pesat, BI Catat Lonjakan Signifikan
Sumbang Rp126 Juta, Target PAD Pariwisata Manggarai Turun, Baru 4 Destinasi yang Berkontribusi!
Pemerintah Resmi Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat
5 Rekomendasi Koperasi Simpan Pinjam di Kupang, NTT
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB