Terganjal Aturan & Bahan Baku, Alasan Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta

Rabu 08-05-2024, 10:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Karyawan beraktifitas di dalam pabrik pembuatan sepatu Bata, Purwakarta, 28 Mei 2015. Foto: Beritasatu.com

Karyawan beraktifitas di dalam pabrik pembuatan sepatu Bata, Purwakarta, 28 Mei 2015. Foto: Beritasatu.com

JakartaPabrik Sepatu Bata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat resmi ditutup setelah 30 tahun beroperasi. Penutupan ini berakibat pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 233 karyawan.

Diduga, penutupan pabrik ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kesulitan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas untuk memproduksi sepatu.

Baca Juga:  Rento Takaoka, Penyerang Mungil Jepang yang Menggebrak di Piala Dunia U-17 2023

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengungkapkan bahwa kualitas sepatu lokal sebenarnya tidak kalah dengan produk impor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, belakangan ini, produsen sepatu lokal, termasuk Bata, mengalami kendala dalam memperoleh bahan baku berkualitas.

Baca Juga:  Perhatikan! Ini Syarat dan Prosedur Pengajuan KUR Mandiri Tahun 2024

“Ada faktor input bahan baku, bahan baku pengaruhnya mencapai 50 persen. Karena besar pengaruhnya kesulitan bahan baku,” ujar Firman dalam perbincangan dengan Pro3 RRI, Selasa (7/5).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : Marcel Gual

Berita Terkait

Pertamina Turunkan Harga BBM Pertamax dan Dex Series Mulai 1 September 2024
Wamenparekraf: Percepatan Pembangunan di NTT Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Investasi Mengalir Deras ke Labuan Bajo, Menparekraf Dorong Keterlibatan Diaspora NTT
BPOLBF dan Kemenparekraf Gelar Roundtable Meeting untuk Jajaki Peluang Investasi di Labuan Bajo Flores
Pengguna Transaksi QRIS Meningkat Pesat, BI Catat Lonjakan Signifikan
Sumbang Rp126 Juta, Target PAD Pariwisata Manggarai Turun, Baru 4 Destinasi yang Berkontribusi!
Pemerintah Resmi Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat
5 Rekomendasi Koperasi Simpan Pinjam di Kupang, NTT
Berita ini 66 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB