Sejarah 16 Mei: Mengenang Peristiwa Eksekusi Mati 6 Tentara PETA oleh Jepang

Kamis 16-05-2024, 07:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Monumen PETA di Blitar. (Foto: Dok. Blitar.go.id)

Monumen PETA di Blitar. (Foto: Dok. Blitar.go.id)

Jakarta – 16 Mei 1945 merupakan hari bersejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Pada hari ini, 79 tahun yang lalu, Jepang melakukan eksekusi mati terhadap enam orang tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang terlibat dalam pemberontakan PETA di Blitar pada 14 Februari 1945.

Pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh rasa kekecewaan terhadap penindasan brutal Jepang terhadap rakyat Indonesia. Terutama program romusha yang dianggap tidak manusiawi dan telah merenggut banyak nyawa rakyat Indonesia karena kelelahan, kelaparan, dan penyakit.

Pemberontakan yang dipimpin oleh Shodancho Supriyadi ini dimulai dengan serangan terhadap kediaman perwira Jepang dan markas polisi militer Jepang di Blitar.

Namun, pemberontakan ini gagal karena Supriyadi tidak berhasil menggerakkan kesatuan lain untuk bergabung dan Jepang sudah mengetahui rencana pemberontakan.

Akibatnya, 68 prajurit PETA yang terlibat ditangkap dan diadili di Mahkamah Militer Jepang di Jakarta. Enam orang di antaranya, yaitu dr. Ismail, Muradi, Halir Mankudijoyo, Sunanto, dan Sudarmo, dihukum mati.

Nasib Supriyadi sendiri masih menjadi misteri hingga saat ini. Ada yang menyebut bahwa dia gugur dalam pertempuran, sementara yang lain mengatakan dia berhasil melarikan diri.

Baca Juga:  Protes Tarif Baru Pemandu Wisata ke TN Komodo, Pelaku Pariwisata Labuan Bajo: PT Flobamor Asal Pungut Duit!

Meskipun Soekarno pernah mengumumkan Supriyadi sebagai Menteri Keamanan Rakyat, dia tidak pernah muncul dan digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo.

Peristiwa eksekusi mati enam tentara PETA ini menjadi pengingat akan kekejaman penjajahan Jepang dan semangat juang para pahlawan bangsa yang rela mengorbankan nyawa untuk kemerdekaan Indonesia.

Berikut beberapa poin penting yang dapat diingat dari peristiwa ini:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Alex K

Editor : Alex K

Berita Terkait

Sejarah dan Kondisi Saat Ini Komunitas Kristen di Irak, Ternyata Salah Satu Tertua di Dunia!
Napak Tilas 100 Tahun Gereja Tua Rekas, Saksi Sejarah Spiritual Katolik Manggarai Barat
Mirip Film ‘Ipar Adalah Maut’, Wanita Ini Curhat Hampir Jadi Rani dalam Kehidupan Rumah Tangga Kakak Kandung
Kisah Korban Salah Tangkap Polisi, Robert DuBoise Dibebaskan Usai 37 Tahun Mendekam di Penjara
Tradisi Unik Perayaan Waisak di Indonesia: Dari Festival Lampion Hingga Upacara Bathing the Buddha
Jejak Hobbit yang Hilang: Mencari Ebu Gogo di Flores, Apakah Mereka Benar-benar Ada?
Ada 5 Kota Mati di Indonesia yang Dulunya Sangat Ramai, Penyebabnya Bervariasi
Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus: Sejarah dan Tradisi Unik di Berbagai Negara
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB