Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tancap gas dalam penyelesaian pembangunan bendungan terbesar di Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Bendungan Temef.
Saat ini, progres fisik bendungan telah mencapai 98%, menandakan bahwa masyarakat NTT, khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), akan segera merasakan manfaatnya.
Bendungan Temef, yang terletak di tiga desa pada dua kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, merupakan bendungan terbesar di NTT dengan panjang 550 meter, tinggi 55 meter, dan luas 45 hektare.
“Bendungan Temef menjadi satu-satunya bendungan terbesar di Provinsi NTT yang memiliki panjang 550 meter dan tinggi 55 meter dan menempati lahan seluas 45 hektare yang mampu menampung air hingga 45 juta meter kubik,” kata SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita dalam keterangan pers diterima Tajukflores.com, Jumat (31/5).
Bendungan Temef digunakan untuk mensuplai irigasi untuk persawahan sebesar 4.500 ha, sebagai air baku dengan debit air 131 liter/ detik untuk 28.000 keluarga, pengendali banjir dengan reduksi Banjir hingga 15% dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro 2 x 1,0 MW.
Bendungan Temef mulai dibangun pada tahun 2018. Waskita Karya mengerjakan Paket I yang sudah rampung pada saat itu terdiri atas pekerjaan persiapan, pekerjaan bangunan pengelak, pekerjaan hidromekanikal dan pekerjaan bangunan pengambilan.
Nilai anggarannya untuk Paket I mencapai Rp934 miliar dan pembangunannya selesai lebih cepat dari target yang ditentukan pada tahun 2023.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.