Miris! Krisis Air Minum Bersih, Warga Desa Rengkam di Matim Timba Air Sisa dari Sawah

Senin 03-06-2024, 16:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi krisis air minum bersih

Ilustrasi krisis air minum bersih

Tajukflores.com – Krisis air minum bersih dialami oleh warga Kampung Ujung Topak, Desa Rengkam, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, selama 20 tahun mereka harus menimba air sisa dari areal persawahan untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk minum.

Situasi ini menambah beban hidup mereka, terutama kaum perempuan. Sebab, mereka harus pergi menimba air minum di saluran berjaringan bambu.

Melansir tribunflores, sejatinya krisis air minum bersih ini bukan hal baru bagi warga di pelosok Manggarai Timur tersebut. Namun situasi terkini kian mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, debit air di sumber mata air kampung tersebut kian menurun. Hal itu seperti disampaikan seorang warga bernama Charles Marsoni.

“Kadang-kadang kalau musim kering kami biasa manfaatkan air sisa dari sawah,” jelasnya.

Marsoni menjelaskan, warga Kampung Ujung atau orang biasa menyebutnya kampung Topak, rela menunggu berjam-jam hanya untuk mengisi satu jerigen air. Mereka harus sudah bangun pagi sekitar pukul 4:30 Wita, untuk mengisi setiap jerigen.

“Setiap tahun, daerah ini memang sudah menjadi langganan krisis air bersih,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Marsoni, saat musim kemarau tiba puluhan warga kampung tersebur terdampak kekeringan. Walaupun berisiko tinggi, warga terpaksa manfaatkan aliran air Sungai Wae Togong untuk mandi dan mencuci pakaian.

“Kekeringan ini sudah menjadi bencana tetap setiap tahun. Warga khawatir sumber air yang masih tersisa diprediksi akan terus mengering,” jelasnya.

Baca Juga:  Warga NTT Diminta Waspada, Gempa Magnitudo di Kupang Bakal Terjadi Lagi

Marsoni mengatakan, jika sumber air yang saat ini digunakan masyarakat kering, warga terpaksa harus mencari sumber mata air lain untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum selama musim kemarau.

“Saat musim kemarau panjang pada 2023 lalu, warga sangat kesulitan mendapatkan air minum bersih. Ini berdampak pada kesehatan masyarakat karena konsumsi air yang kurang higienis,” jelasnya.

Marsoni berharap pemerintah bisa memberikan perhatian serius terhadap kondisi kekeringan yang selalu terjadi setiap musim kemarau di wilayah tersebut.

“Sumber air jauh-jauh, kalau saat musim kering terpaksa kami harus menyeberang kali Wae Togong untuk menimba dan mendapatkan air minum bersih,” jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Editor : Nick Tolen

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Kampung Zakat NTT: Inisiatif Inklusif Pengentasan Kemiskinan di Daerah 3T
Paspor Wisatawan Terjebak di Kapal Monalisa yang Tenggelam di Labuan Bajo
Atasi Debitur Nakal, BRI Labuan Bajo Jalin Kerja Sama dengan Kejari Manggarai Barat
Kapal Wisata Monalisa I Tenggelam di Labuan Bajo, Begini Kondisi Penumpang!
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB