Tajukflores.com – Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, Endang Windiastuti, menekankan pentingnya orang tua memahami tanda-tanda bahaya dari efek samping kemoterapi pada anak penderita kanker, salah satunya adalah mual dan muntah.

“Sudah diberi anti-muntah, nggak ada perubahan, muntah setiap kali diberi makan, ibu beri minum karena ingin menggantikan muntahan yang banyak takut anaknya dehidrasi malah makin muntah, mual lah dia, lemas dan keringat dingin,” kata Endang dalam acara Peran Dukungan Suportif Pada Kanker Anak di MRCCC RS Siloam Jakarta, Sabtu.

Endang menjelaskan bahwa mual dan muntah juga bisa dipicu oleh pikiran negatif anak terhadap kemoterapi. Jika anak mengalami mual dan muntah secara spontan tanpa didahului batuk, terutama saat bangun tidur, dan terjadi lebih dari dua hari, maka dikhawatirkan ada sesuatu yang terjadi pada otaknya atau kanker telah menyebar (metastasis) ke otak.

Baca Juga:  Semua Hal yang Perlu Diketahui tentang Diagnosis Kanker Putri Wales Kate Middleton

Muntah yang disertai darah, baik darah segar atau darah yang menghitam, perlu menjadi perhatian khusus. Darah dalam muntahan bisa berasal dari asam lambung yang naik bersama makanan.

Selain itu, orang tua harus mewaspadai penurunan berat badan akibat muntah yang berlebihan lebih dari 10 persen, dan waktu tidur anak yang lebih lama karena penurunan kesadaran akibat dehidrasi.

Baca Juga:  Masyarakat Indonesia Tak Perlu Berobat Kanker ke Luar Negeri, RSCM Kini Punya Alat Canggih

“Kalau anak itu banyak tidur artinya kesadaran mulai turun atau jangan-jangan sudah dehidrasi, buang air kecil (BAK) jarang, kalau malam suka pakai pempers sampai pagi kering berarti dia tidak ada pipisnya dan itu menjadi salah satu parameter, harus segera dibawa ke rumah sakit, lemas, tangan kaki dingin, Nah itu yang harus dikawal,” jelas Endang.

Selain mual dan muntah, efek samping kemoterapi yang perlu diwaspadai adalah adanya sariawan di dalam mulut dan lidah sehingga anak kesulitan berbicara karena kesakitan.