Jakarta – Kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024 masih dinamis, dengan perbedaan elektabilitas antar calon gubernur (cagub) yang belum signifikan. Meski belum ada kandidat yang mencapai angka elektabilitas 50 persen, tiga pasangan calon terus bersaing ketat.

Ketiga pasangan yang bertarung dalam Pilgub NTT 2024 adalah Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma, Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu, dan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema)-Jane Natalia Suryanto.

Hal ini tergambar dari survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik dengan tema “Siapa Unggul di Nusa Tenggara Timur? Dinamika Elektoral Pasca Penetapan Cagub-Cawagub” yang disiarkan melalui YouTube pada Rabu (9/10).

Pada kategori top of mind, Yohanis Fransiskus Lema menduduki peringkat teratas dengan tingkat elektabilitas 20,4 persen.

Ia disusul oleh Emanuel Melkiades Laka Lena dengan 16,4 persen dan Simon Petrus Kamlasi 14,4 persen. Namun, sebanyak 39,2 persen responden masih belum menentukan pilihan.

“Yohanes Lema meraih perolehan tertinggi sebesar 20,4 persen, disusul Emanuel dengan selisih tidak signifikan sebesar 16,4 persen, dan Simon dengan 14,4 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi.

Elektabilitas Calon Wakil Gubernur

Calon wakil gubernur juga turut berkontribusi pada elektabilitas pasangan. Jane Natalia Suryanto mencatatkan elektabilitas tertinggi dengan 4,3 persen, diikuti Adrianus Garu 3,6 persen, dan Johanis Asadoma 1,6 persen.

Burhanuddin menyatakan bahwa pertempuran politik di NTT masih ketat dan dapat berubah, terutama jika swing voters yang mencapai angka cukup tinggi memutuskan pilihan mereka.

Ia juga menegaskan, selisih elektabilitas yang tak terpaut jauh bisa menjadi sinyal peringatan bagi Ansy Lema yang berada di posisi terdepan saat ini.

“Ini adalah alarm bagi Ansy Lema, karena selisihnya tidak signifikan,” jelasnya.

Simulasi Pemilihan Cagub-Cawagub

Dalam simulasi pemilihan tiga pasangan calon, pasangan Ansy Lema-Jane Natalia unggul dengan dukungan 36,6 persen. Pasangan ini didukung oleh PDIP, Partai Hanura, PBB, dan Partai Buruh.

Di urutan kedua, pasangan Melki Laka Lena-Johanis Asadoma, yang didukung oleh 11 partai politik, meraih 27,4 persen.

Sedangkan pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu meraih 23,9 persen dukungan. Namun, 12,1 persen responden masih belum menentukan pilihan.