Labuan BajoDebat pertama calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat (Mabar) untuk Pilkada 2024 berlangsung di Aula Gedung Arnold Janssen Hall, Labuan Bajo, pada Rabu malam (16/10).

Pasangan calon nomor urut 1, Mario Pranda-Richard Sontani (Mario-Richard), dan pasangan petahana Edistasius Endi-Yulianus Weng (Edi-Weng) memaparkan visi, misi, serta pencapaian mereka di hadapan publik.

Mario Pranda mengawali debat dengan menyinggung peran Pilkada sebagai mekanisme bermartabat dan konstitusional untuk mengevaluasi jalannya pemerintahan dan menggantikan kepemimpinan yang dinilai gagal.

Ia mengkritisi pembangunan di Manggarai Barat yang dinilai belum merata, terutama di sektor sosial, ekonomi, serta tata kelola pemerintahan.

“Kami hadir sebagai antitesa dari kondisi sosial, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan yang belum sepenuhnya berpihak kepada masyarakat petani, nelayan, masyarakat adat, generasi muda, dan penyandang disabilitas. Contohnya, angka kemiskinan tertinggi justru ada di Kecamatan Lembor, lumbung padi Manggarai Barat,” kata Mario.

Mario-Richard menawarkan visi Manggarai Barat, Menyala, Maju, Hebat, dan Bermartabat, dengan lima gerakan transformasi: sosial, ekonomi, infrastruktur, pemerintahan, dan desa.

Mereka juga berkomitmen untuk membangun lima destinasi unggulan guna meningkatkan daya tarik pariwisata dan long of stay, serta mengembangkan wisata adat, budaya, dan desa.

“Kami juga akan memperhatikan petani, nelayan, peternak, UMKM, dan pariwisata, serta memastikan pembangunan infrastruktur yang adil dan merata,” jelas Mario.

Di sisi lain, Paslon petahana Edi-Weng, yang telah memimpin Mabar selama 3 tahun 7 bulan, memaparkan berbagai pencapaian mereka.