Narasi ‘Ahok Kuda Putih Jokowi’ muncul setelah ia mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Pertamina dan beredar di media sosial yang mengatakan bahwa dia bekerja untuk mengacaukan PDIP dari dalam.

Ahok menegaskan bahwa dia adalah orang yang terbuka dan tidak suka bermain sandiwara.

Dia juga menyatakan bahwa hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, sudah seperti keluarga.

“Jadi nggak mungkin namanya saya disusupi Pak Jokowi. Saya di PDI Perjuangan itu sebelum saya kenal Pak Jokowi. Hubungan saya dengan Bu Mega ini sudah seperti keluarga. Jadi nggak ada (kuda putih),” kata Ahok dikutip dari Youtube Liputan 6, Rabu (7/2).

Ahok juga mempertanyakan sistem meritokrasi di PDIP. Dia heran mengapa Jokowi tidak mau mengikuti sistem tersebut dan malah ingin mencalonkan anaknya sebagai cawapres.

“Kenapa tiba-tiba bilang anakku nggak bisa, tiba-tiba anakku ikut (cawapres),” lanjut Ahok.

Ahok menegaskan bahwa dia loyal atas perjuangannya. Dia mengatakan bahwa meskipun memiliki hubungan baik dengan Jokowi, dia tidak meninggalkan PDIP.

“Makanya saya sangat menghargai Ibu Mega. Beliau tidak pernah ngajak saya menyerang Pak Jokowi,” katanya.

PDIP juga membantah narasi Ahok sebagai “Kuda Putih Jokowi”. Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengatakan bahwa apa yang dilakukan Ahok saat ini adalah panggilan nurani untuk bangsa.

“Nggak ada kuda putih, tapi itu kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi. Bagaimana pun Pak Ahok ini adalah one of the person terhadap keberhasilan dari Pak Jokowi saat itu,” kata Hasto di depan wartawan pada Senin (5/2).