Ahok mengaku sedang melakukan kajian untuk mengembangkan investasi di NTT dengan sistem teknologi yang moderen dalam mengembangkan pertanian dan peternakan tanpa harus menguasai lahan milik pemerintah maupun rakyat.

“Sistem investasi seperti itu sedang kami kaji. Lahan tetap milik pemerintah atau rakyat,” tegas Ahok.

Baca Juga:  Survei SMRC: Mayoitas Warga Indonesia Nilai Konflik Israel Palestina terkait Isu Agama

Sementara itu mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan pertemuan bersama mantan Gubernur DKI itu membahas rencana investasi pembangunan pertanian khususnya pengembangan jagung di Kabupaten Kupang dan Malaka.

“Lahan yang dibutuhkan sekitar 1.000 haktare. Lahan untuk pengembangan jagung itu tidak harus dalam satu hamparan tetap, bisa dalam lahan milik masyarakat di Kabupaten Kupang,” kata Frans Lebu Raya.

Baca Juga:  Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Mundur Buntut Serangan Ransomware PDN, Pengamat: Jarang Terjadi, Patut Dicontoh!

Menurut mantan gubernur NTT dua periode itu selain di Kabupaten Kupang, investasi pengembangan jagung dan peternakan dilakukan di Kabupaten Malaka dengan luas lahan 1.000 haktare.