Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti harga beras yang belakangan ini mengalami kenaikan. AHY mengaku banyak mendengar keluhan masyarakat atas kenaikan harga beras itu.
Perihal klaim AHY ihwal harga beras naik itu setelah enam bulan terakhir, dirinya melakukan agenda keliling nusantara. Di antaranya, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat Banten, Jatim, Sulut, NTT Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.
Hal itu disampaikan AHY saat membacakan pidato politiknya di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).
AHY mengaku dalam agenda kelilingnya itu menemukan persoalan dan aspirasi langsung dari masyarakat. Ia mencontohkan Ibu Yanti, seorang ibu rumah tangga adal Sulawesi Tengah yang mengaku harga beras sekarung 50 kilogram nyaris Rp1juta.
“Artinya, harga perkilo mencapai Rp 20 ribu. Ini jauh di atas harga eceran tertinggi beras di pasaran,” kata AHY.
Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan jika kepada dirinya Yanti menjerit dengan kondisi ekonominya untuk membeli beras yang mahal.
“Saya juga mendengar keluhan para petani, di Jawa, di Sumatera, di Kalimantan, di Sulawesi, hingga Bali dan Nusa Tenggara, harga pupuk mahal, sedangkan pupuk subsidi langka. Belum lagi, harga jual hasil panen dipermainkan tengkulak. Sementara itu, nelayan kesulitan berlayar karena mahal dan langkanya solar,” tutur AHY.