Jakarta – Dua hari menjelang konser ‘Music of the Spheres World Tour’ Coldplay di Jakarta, kehadiran perdana Chris Martin dan rekan-rekannya di Indonesia menimbulkan penolakan di sebagian kalangan masyarakat.
Pada Jumat, 10 November 2023, massa Gerakan Nasional Anti-LGBT (Geranati LGBT) melakukan demonstrasi menolak konser Coldplay di depan kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia.
Dalam orasi mereka, terdapat dua alasan utama penolakan terhadap kehadiran Coldplay di Jakarta:
1. Kampanye LGBT
Geranati LGBT menolak konser Coldplay dengan alasan bahwa mereka menganggap Coldplay turut mengampanyekan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Dalam orasinya, massa bahkan mengancam akan membakar panggung Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) jika konser tetap dilaksanakan.
“Jangan sampai nanti acara berlanjut, umat Islam marah, rakyat marah, rame-rame bawa bensin bakal kita bakar nanti panggung Coldplay,” ujar salah satu orator di Kedubes Inggris, seperti yang dikutip Senin, 13 November 2023.
Orator tersebut menegaskan bahwa penolakan bukan semata-mata terhadap konser secara umum, melainkan karena dianggap terdapat propaganda LGBT dalam acara tersebut.
2. Kurangnya Empati terhadap Palestina
Alasan kedua penolakan terkait dengan pandangan bahwa konser Coldplay diselenggarakan saat terjadi konflik antara Israel dan Hamas di Palestina. Massa menyatakan bahwa konser yang sangat dinantikan oleh pecinta musik di Indonesia tidak pantas dilaksanakan, mengingat situasi di Palestina yang menuntut keberdukaan.