Ketiga, layanan yang mengalami kenaikan harga dan jumlahnya bertambah. Kenaikan usulan disebabkan oleh selisih harga, volume, dan perbedaan kurs. Sebagai contoh, konsumsi di Mekkah pada tahun sebelumnya hanya sebanyak 44 kali makan, namun untuk tahun ini usulan adalah 84 kali makan.

“Tahun ini kami usulkan layanan konsumsi di Mekkah menjadi 84 kali makan, dengan rincian tiga kali makan selama 28 hari. Sehingga ada selisih volume. Harga konsumsi per satu kali makan pada tahun lalu dibanding tahun ini juga naik,” terang Hilman.

Hilman menegaskan bahwa usulan BPIH 2024 masih akan dibahas bersama Panitia Kerja (Panja) yang terdiri dari pihak pemerintah dan DPR. Panja akan melakukan serangkaian rapat, termasuk rapat membahas asumsi kurs yang paling ideal.

Proses pembahasan di Panja BPIH ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu atau dua bulan.

“Jadi berapa biaya haji 2024, masih menunggu hasil kerja Panja yang akan dibawa ke Rapat Kerja Komisi VIII DPR. Nantinya akan disepakati juga berapa biaya yang harus dibayar jemaah dan berapa yang bersumber dari nilai manfaat,” katanya.