“Orang matipun ikuit coblos, ini adalah satu pengkianatan,” kata dia.

Dalama aksi ini massa membawa keranda mayat yang ditutup kain putih. Di depan gerbang kantor KPU Manggarai Barat, mereka melempar telur ke arah gedung.

Mereka juga menyembelih seekor ayam dan membawa tanah kuburan. Tanah dari kuburan itu simbol matinya demokrasi.

Sergius Try Dedy, menuturkan anehnya ada saudara-saudara yang sedang di rantauan ada didaftar hadir pada saat pencoblosan tanggal 27 November 2024 dan mereka tanda tangan didaftar hadir.

“Untuk peristiwa ini memang saudara Ano tidak mau bertanggung jawab terhadap setiap proses yang dilakukannya. Mulai dari proses persoalan hasil maka kami nyatakan tanah kubur ini kami simpan di sini sebagai bentuk simbolis terhadap kita bahwa telah matinya demokrasi,” tutur Tri Dedy.

Sementara itu Ketua KPU, Ano Parman sempat menemui massa demonstrasi di depan pintu masuk kantor KPU dan sempat berbicara, namun tak lama kemudian diriny kembali masuk ke dalam kantor.

Berikut pernyataan sikap Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi.

Masyarakat menilai bahwa asas jujur adil profesional dan akuntabel sudah jauh dari proses penyelenggaraan pemilu Kabupaten Manggarai Barat berkenan dengan beberapa temuan di atas aliansi masyarakat peduli demokrasi menyatakan sikap satu

1. Mendukung Mahkamah Konstitusi di dalam menegakkan peraturan pemilu dan peraturan perundang-undangan lainnya dalam penyelesaian sengketa hasil Pemilukada Kabupaten Manggarai Barat.

2. Menuntut dan mendesak dewan kehormatan penyelenggara pemilihan umum dkpp menyelidiki kasus dugaan kecurangan Pemilukada Manggarai Barat dan pelanggaran Etik yang dilakukan oleh ketua KPUD.

3 menuntut dan mendesak dkpp agar melakukan pemberhentian kepada ketua KPUD.