Dalam momen peringatan Hari Guru, Anan menyampaikan apresiasi atas kebijakan Presiden Prabowo yang meningkatkan tunjangan guru dari Rp1.500.000 menjadi Rp2.000.000. Menurutnya, kesejahteraan guru adalah fondasi untuk mencetak generasi unggul.

“Generasi unggul hanya bisa dicetak melalui guru yang unggul. Pemerintah harus memastikan kesejahteraan guru, agar mereka tidak perlu mencari nafkah tambahan seperti mengojek,” katanya.

Ia juga mendorong peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan seminar. “Guru yang terlatih dengan baik akan mampu memberikan pendidikan yang bermutu dan berbobot,” tambah Anan.

Mendorong Kolaborasi Pendidikan dan Industri

Anan menyatakan dukungan penuh terhadap program link and match antara dunia pendidikan dan industri yang diinisiasi pemerintah. Ia menekankan pentingnya keselarasan antara kebutuhan sektor industri dan kurikulum pendidikan vokasi.

“Jurusan seperti tata boga, pariwisata, pertanian, dan kelautan harus diperbanyak. Potensi Indonesia sebagai negara maritim harus dioptimalkan melalui pendidikan vokasi,” jelasnya.

Optimalkan Penggunaan Anggaran Pendidikan

Menutup pernyataannya, Anan menyoroti alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN yang harus lebih efektif. Ia mengusulkan agar anggaran tersebut terkonsentrasi di Kementerian Pendidikan dan tidak terpecah ke berbagai sektor lainnya.

“Anggaran pendidikan sebesar Rp560 triliun harus difokuskan untuk peningkatan kualitas dan akses pendidikan. Jika dikelola dengan baik, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang unggul, seperti di negara maju,” pungkasnya.