Ruteng – Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Manggarai, Aleksius Armanjaya, mengkritik keterlambatan pembayaran gaji tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Manggarai selama masa kepemimpinan Hery Nabit dalam lima tahun terakhir.

Menurutnya, masalah ini menjadi salah satu bukti lemahnya kinerja pemerintah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

“Ini salah satu bukti kinerja Bupati (Hery Nabit) yang tidak baik dalam mewujudkan good governance. Hal seperti ini benar-benar mengganggu kualitas pelayanan kepada masyarakat Manggarai,” kata Alexsius dalam keterangannya, dikutip pada Jumat (8/11).

“Apa Manggarai mau seperti ini terus? Janganlah, jangan biarkan masyarakat menjadi korban hanya karena persoalan mismanajemen seperti ini,” imbuh Aleksius, yang juga dikenal dengan panggilan Lexy.

Legislator asal Wela, Kecamatan Ruteng, ini mengungkapkan bahwa banyak persoalan yang kini terjadi di Dinas Kesehatan Manggarai dan menilai perlunya perbaikan yang serius di instansi tersebut.

“Setiap masalah harus diselesaikan. Jangan dibiarkan. Saya minta dengan tegas, Kepala Dinas Kesehatan itu kerja dengan baik. Segera bayar gaji para nakes. Itu hak mereka. Hak orang harus diberikan,” ujarnya.

Menurut Lexy, salah satu tugas kepala dinas adalah mendukung bupati dalam menyelesaikan masalah yang terjadi, termasuk dalam memastikan pembayaran gaji tepat waktu.

“Menunda-nunda gaji itu bukan tindakan yang baik. Penting memikirkan kualitas pelayanan dan rasa kemanusiaan dalam setiap kebijakan terkait masyarakat Manggarai,” tambah Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Manggarai tersebut.

Dampak Keterlambatan Gaji Terhadap Kehidupan Nakes

Sejumlah tenaga harian lepas (THL) di Dinas Kesehatan Manggarai mengaku belum menerima gaji sejak bulan Juli. Salah seorang nakes di Puskesmas setempat menyatakan dampak keterlambatan ini sangat besar bagi kehidupan rumah tangga mereka.

“Sudah hampir lima bulan kami belum terima gaji. Ini sangat berdampak terhadap kehidupan kami dalam rumah tangga, banyak urusan yang kami lewatkan,” ungkap seorang nakes yang tidak ingin disebutkan namanya.