Jakarta –  Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji, menegaskan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut akan menghentikan penerapan Platform Merdeka Mengajar (PMM) jika terpilih dalam Pilpres 2024.

Indra menjelaskan bahwa paslon AMIN tidak hanya memperhatikan peningkatan gaji dan kejelasan status kepegawaian para guru, tetapi juga berkomitmen untuk mengurangi beban administrasi guru menjadi maksimal 10 persen dari jam kerja sehari-hari.

“Model seperti PMM akan kami setop, karena itu tidak efektif dan justru malah membuat para guru menjadi terbebani,” kata Indra di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, beban administrasi guru selama ini sangat membebani dalam beraktivitas sehari-hari, mengganggu konsentrasi untuk fokus pada kegiatan belajar mengajar dengan para murid.

“Kami akan mengurangi beban administrasi guru, sehingga guru fokusnya bukan menjadi birokrat, tetapi menjadi pendidik. Jadi itu salah satu perubahan yang akan kami lakukan,” tambah politisi Partai Nasdem tersebut.

Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila dengan fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.

PMM menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Dalam fitur Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar yang dapat digunakan oleh guru dan tenaga kependidikan guna mengembangkan diri, serta tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.

Salah satu fitur PMM, seperti asesmen murid yang dikembangkan, dapat membantu guru melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi, sehingga bisa menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Anies kritik sistem pendidikan Indonesia