Anomali, BNPB Peringatkan Bencana Bidrometeorologi di Tengah Musim Hujan

Senin 11-03-2024, 22:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Awan tebal menyelimuti langit di kawasan pemukiman warga di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Antara

Ilustrasi: Awan tebal menyelimuti langit di kawasan pemukiman warga di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Antara

Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan kekhawatirannya terhadap anomali bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Di saat musim hujan masih berlangsung, beberapa daerah justru mengalami bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan.

Bencana hidrometeorologi merupakan fenomena bencana alam yang diakibatkan oleh proses atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi). Bencana ini dapat berupa banjir, kekeringan, badai, gelombang panas, dan lainnya.

Baca Juga:  Daftar Lengkap Kenaikan UMP 2024, DKI Jakarta Tertinggi!

“Kalau kita melihat fenomena di luar Sumatra Barat. Ini yang dikhawatirkan itu bencana hidrometeorologi kering,” kata Suharyanto saat rapat koordinasi penanganan bencana di Kota Padang, Senin (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun BMKG memprediksi hujan masih akan turun hingga akhir 2024, BNPB mencatat empat titik di Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Baca Juga:  AirAsia Buka Rute Internasional Kuala Lumpur-Labuan Bajo

“Inilah anomali negara kita. Di Sumbar yang tiap tahun gempa, erupsi, banjir dan longsor, namun, di provinsi sebelah terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Saat ini pemerintah justru lebih khawatir menipisnya pasokan air. Akibat bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT
Garuda Indonesia Dukung Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Bupati Manggarai Barat Minta Penutupan Berkala Taman Nasional Komodo Dilakukan Bertahap
Terima Paus Fransiskus, Imam Besar: Masjid Istiqlal Jakarta Adalah Rumah Kemanusiaan, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Paus Fransiskus Puji Indonesia, Tetap Memiliki Anak di Tengah Tren Global Memilih Binatang
GRIB Jaya Siap Kawal Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Langkah Strategis untuk Percepatan Kesejahteraan Sosial
30 Anggota DPRD Terpilih Manggarai Barat Dilantik Hari Ini Tanpa Mario Pranda
Simak Jadwal dan Agenda Paus Fransiskus selama Kunjungan ke Indonesia pada 4 September
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 15:04 WIB

BKN Umumkan Perpanjangan Pendaftaran dan Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024

Jumat, 6 September 2024 - 13:46 WIB

Dana Beasiswa PIP Kemendikbud September 2024 Cair: Cek Rekening Anda Sekarang!

Kamis, 8 Agustus 2024 - 19:18 WIB

Panduan Lengkap Perpanjangan Visa on Arrival (VOA) di Indonesia: Kelayakan, Proses Aplikasi, dan Tips 

Kamis, 18 Juli 2024 - 13:40 WIB

Klarifikasi Penulis Novel Bramana’s Family Dinilai Playing Victim, Netizen Geram dan Tagar #JusticeForNova Menggema

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:27 WIB

Terkuak Profesi Hans dan Rita Tomasoa, Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Jonggol

Rabu, 17 Juli 2024 - 18:17 WIB

7 Rahasia Mencuci Baju Putih Tetap Cerah dan Bersih

Selasa, 16 Juli 2024 - 20:49 WIB

Tol Ngawi Bojonegoro Kapan Dibangun? Ini Desa yang Terdampak Tol Ngaroban dan Jadwal Pembebasan Lahan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:47 WIB

WhatsApp Kembangkan Fitur Translate Otomatis dalam Chat

Berita Terbaru

Sejumlah ekor mamalia paus terdampar di pesisir pantai di Kabupaten Alor. ANTARA/Ho-warga.

Daerah

BKKPN Selidiki Kasus 50 Ekor Paus Terdampar di Alor NTT

Sabtu, 7 Sep 2024 - 15:40 WIB