Meskipun MKMK tidak masuk ke dalam ranah putusan nomor 90/PUU-XXI/2023 karena bersifat final dan mengikat, Andreas menyebut bahwa Anwar Usman dalam proses pengambilan keputusan perkara tersebut telah membuka ruang intervensi.
“Persoalan ini adalah bagian dari pelanggaran etika oleh Anwar Usman, tetapi bagi publik, terutama para ahli hukum, pertanyaannya adalah, siapa yang melakukan intervensi?,” ucap Andreas.
Menurutnya, keputusan MKMK telah memberikan legitimasi terhadap putusan MK mengenai batas usia capres-cawapres, sekaligus memberikan kesempatan bagi Gibran Rakabuming untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, Andreas mempertanyakan siapa aktor intelektual di balik intervensi dalam putusan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 sehingga memungkinkan Gibran untuk menjadi kontestan dalam pemilihan presiden.
“Tetapi menjadi pertanyaan tentang legitimasi yang berkaitan dengan ruang intervensi yang dibuka oleh Anwar Usman. Pertanyaannya, siapa yang mengintervensi proses ini?,” kata Andreas.
Penulis : Reynald Umbu
Editor : Alex K
Halaman : 1 2
