Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah lembaga kemanusiaan berbasis agama di Indonesia menjadi trendig topik setelah majalah Tempo edisi Sabtu 2 Juli 2022 merilis laporan investigasinya berjudul `Kantong Bocor Dana Umat`. Dalam laporannya, Tempo menyebut gaji direktur ACT sangat fantastis hingga Rp250 juta.

Di media sosial Twitter, segera ACT menjadi trending topik dan muncul tagar Jangan Percaya ACT (#JanganPercayaACT).

Lalu seperti apa profil yayasan ACT itu?

Melansir laman resminya act.id, ACT merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan dan sosial. Secara hukum, ACT resmi memulai aktivitasnya pada 21 April 2005.dan sosial.

Banyak hal yang dikembangkan ACT dalam kegiatan amalnya. Mulai dari kegiatan tanggap darurat, pemulihan pasca bencana, pemberdayaan, serta pengembangan masyarakat.

Selain itu, ACT juga memiliki program berbasis spiritual seperti qurban, wakaf, dan zakat.

Baca Juga:  1 Pasien Covid di Manggarai Sembuh, 3 Masih Dirawat

Yayasan ACT mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat.

Untuk kegiatan sehari-hari, operasional ACT didukung oleh para donatur publik dari masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan.

Selain itu, partisipasi perusahaan melalui program kemitraan dan corporate social responsibility (CSR) juga mendukung aktivitas ACT.

Sebagai bagian dari akuntabilitas keuangan ACT, lembaga ini secara rutin memberikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik kepada para donatur dan pemangku kepentingan lainnya, selain itu juga mempublikasikannya melalui media massa.

Sejak tahun 2012, yayasan ACT mulai mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan skala global, dengan ini, jangkauan aktivitasnya menjadi lebih luas.

Pada skala lokal, ACT mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk kantor cabang ACT.

Baca Juga:  Floratama Learning Center: Pengembangan Ekowisata Bahari di Labuan Bajo Flores

Jangkauan aktivitas program ACT sekarang telah mencapai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Tanah Air.

Pada tingkat global, ACT mengembangkan jejaringnya dalam bentuk representative person bahkan sampai menyiapkan kantor di luar negeri.

Jangkauan aktivitas program global sekarang sudah mencakup ke 22 negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Afrika, Timur Tengah, Indocina, dan Eropa Timur.

Wilayah kerja ACT di skala global diawali dengan kiprahnya dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia, seperti hal nya bencana alam, kelaparan, dan kekeringan.

Selain itu juga konflik dan peperangan, penindasan terhadap kelompok minoritas di berbagai negara.