Ruteng pagi itu mendung. Kabut dan hujan rintik-rintik membasahi permukaan tanah kota dingin.

Ibu kota administrasi Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memang dikenal kota hujan. Dalam satu tahun, curah hujan cukup tinggi menyambangi kota kecil itu. Apalagi menjelang tahun baru Tionghoa (imlek), hujan menjadi tanda alam yang akrab.

Belasan orang berkumpul di Hotel Sindha, yang terletak di di bagian timur Masjid Jihadul Uqro Kota Ruteng. Sebagian berpakaian loreng dan sebagian berpakaian taktikal ala militer. Tampak sejumlah jurnalis lokal hadir, mengenakan pakaian taktikal.

Ada apa gerangan?

Sejumlah pengusaha lokal (hadir Dwi Wijaya Mandiri, Ketua Kadin), pemimpin BUMD (PDAM Tirta Komodo, Bank NTT) dan Bank BUMN (BRI dan BNI )hadir dalam kegiatan itu.

Semua seragam, mengenakan baju taktikal dengan lengan bermotif loreng militer.

Sebuah mobil highlux meluncur pelan ke area parkir Hotel Sindha. Tak lama berselang, seorang pria muda berpangkat Letkol turun dari kendaraan. Dia murah senyum dan ringan langkah.

Baca Juga:  Ikamaba Tolak Wisata Halal di Labuan Bajo

Pria itu adalah Komandan Kodim 1612 Manggarai. Baru enam bulan tentara asal Batak Toba itu bekerja di Manggarai.

Tak banyak basa-basi, setelah undangan terkumpul di aula hotel, Letkol Rudi segera mengambil mikrofon.

“Selamat pagi. Acara hari ini tidak formal. Kita pakai gaya para CEO-CEO muda, ” ujarnya tersenyum.

Senin (4 Februari 2019), sehari sebelum tahun Babi Tanah Tahun Baru China 2570, Kodim 1612 Manggarai menggelar Diskusi dan Silaturahmi bersama para pengusaha lokal, pimpinan BUMD dan pimpinan Bank BUMN serta asosiasi jurnalis lokal di Manggarai untuk menjelaskan rencana dan kegiatan yang akan dilakukan satuan komando wilayah TNI Angkatan Darat itu.

Letkol Rudi menuturkan, perjumpaan pagi itu merupakan inisiatif dari Kodim 1612 untuk merawat komunikasi dan kordinasi lintas sektoral terutama pemerintah daerah dan media massa.

“Kalau Pemda menyebutnya pembangunan. Kami sebut, membina satuan kewilayahan dalam kepentingan pertahanan negara. Kalau semua elemen bisa bersinergi dan bekerjasama, maka niscaya daerah ini akan maju,” ucapnya.

Baca Juga:  Manggarai Masuk Kategori Merah Kasus Stunting, Begini Komentar Bupati Heri Nabit

Setelah reformasi, TNI, aku Letkol Rudi, menjadi institusi negara yang mengalami reformasi besar-besaran. “Saya alami itu sendiri dan kadang perubahan itu menyakitkan sekaligus menggembirakan,” tuturnya.

Kehadiran TNI Angkatan Darat, khususnya melalui Kodim bertanggungjawab untuk menjaga kepentingan pertahanan negara di tingkat daerah.

Selain itu, TNI selalu berjalan bersama masyarakat agar menjadi unsur manunggal yang tangguh. TNI juga selalu berjuang untuk menjaga ideologi negara bangsa agar selalu kokoh.

“Kami tentu tidak bisa berjalan sendiri tanpa kolaborasi dengan media massa, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD untuk membina wialayah pertahahan kita, ” ungkapnya.

Di level daerah, TNI khususnya Angkatan Darat selalu mendukung kerja pemerintah daerah untuk melakukan akselerasi terhadap pembangunan nasional.

Dimulai dari bulan Februari sampai Maret 2019, Kodim 1612 Manggarai akan melakukan bakti di Desa Watu Baur, Kecamatan Reok Manggarai, berupa pembukaan jalan sepanjang kurang lebih 7 km.