Jalan ini dikerjakan secara swadaya oleh TNI AD dengan pendanaan dari Pemda Manggarai. Usai dikerjakan, jalan ini akan menjadi “jalan kabupaten” yang menghubungkan dua desa yakni desa Watu Baur, Kecamatan Reok dan Desa Wurak di Reok Barat.

Operasi Bakti ini akan melibatkan 150 personil TNI aktif dan masyarakat setempat.

Selain pembangunan jalan, TNI juga akan memperbaiki rumah ibadat Umat Katolik yakni Kapela Stasi Racang. Renovasi rumah ibadat ini melibatkan Depag Kakanwil Manggarai dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral di Ruteng.

Beberapa item pekerjaan lain yang menjadi kegiatan tambahan dari Operasi Bakti ke-104 TNI AD itu di antaranya pembangunan duiker, drip dan pembangunan dua unit poskamling di dua desa lokasi operasi.

Selain kegiatan fisik, TNI AD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kupaten Manggarai dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja akan melakukan pengobatan massal, pembagian sembako dan pasar murah.

Baca Juga:  Adzan Romer Ungkap Kelakuan Kuat Ma`ruf dan Ricky Rizal Usai Brigadir J Ditembak

“Kami tentu akan mengharapkan partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam kegiatan ini, ” lanjut Rudi.

Program untuk Warga Miskin

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai Rafael Ogur menjelaskan, di tahun 2019 bantuan sosial untuk rakyat makin digencarkan. Sebut saja, peningkatan jumlah elemen pendidikan untuk bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan.

“Karena itu sinergi bersama TNI dan elemen-elemen lain diperlukan agar program-program seperti ini membawa perubahan bagi masyarakat,” ucap Ogur.

Mengapa harus ada perubahan? Karena masyarakat miskin tidak harus diam dalam keadaan miskin, melainkan harus beralih dari penerima manfaat bantuan menjadi warga yang berdaya melalui pengembangan ekonomi.

Ia mencontohkan, dalam tahun ini warga penerima bantuan PKH bisa mendapat Rp 2 sampai 3 juta dalam setahun. Ini tentu perlu diikuti dengan berkembangnya ekonomi rumah tangga.

“Setelah mendapat bansos, apa yang akan mereka lakukan?” tanya Ogur.

Baca Juga:  Mahfud MD Sebut Mafia Tambang Dibacking Oknum Aparat Penegak Hukum

Data Dinas Sosial Kabupaten Manggarai menyebutkan, terdapat 43 ribu keluarga miskin di Manggarai, sebanyak 27 ribu kk penerima PKH dan penerima beras sejahtera sebanyak 30 ribu.

Tentu, masyarakat tidak boleh hanya menjadi penerima bantuan, dengan sinergi bersama dunia usaha, pemerintah daerah, TNI, kita mendorong agar terjadi perubahan dalam kehidupan masyarakat dalam matra ekonomi, pendidikan dan hidup sosial.

Kepala Dinas Kesbangpolinmas Manggarai Hery Ngabut menambahkan, progres pembangunan sebuah daerah akan terjadi manakala ada sinergi antara pemangku kepentingan. Dan sinergi bersama TNI menjadi salah satu kunci.

“Tanpa kepastian keamanan, kedamaian dan ketertiban, pembangunan tentu akan terganggu. Kita berharap sinergi ini terus menjadi budaya kerja kita, ” ujar Hery.

Dengan melibatkan dunia usaha, BUMN, BUMD, Media Massa dan pemerintah daerah, kita berharap Operasi Bakti TI 2019 menjadi sebuah kerja sinergi yang baik untuk perubahan di Manggarai. (Flo)