Namun, di sejumlah negara, terdapat anime yang dilarang ditayangkan karena alasan tertentu yang berkaitan dengan norma dan nilai-nilai sosial atau agama setempat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Hetalia: Axis Powers (Korea Selatan)
Anime ini ditolak di Korea Selatan karena dianggap menghina beberapa pihak dan mewakili sejarah negara-negara yang sebelumnya tidak bersahabat.
2. Attack on Titan (China)
Dilarang di China karena dianggap memperlihatkan hubungan yang mencolok antara Jepang dan China, serta kekerasan dalam animasinya.
3. Death Note (China)
Anime ini juga dilarang di China karena khawatir adegannya akan ditiru oleh anak-anak.
4. Excel Saga (Jepang)
Jepang sendiri melarang penayangan episode terakhir dalam anime ini karena dianggap mengandung konten yang tidak senonoh.
5. Fate/Kaleid liner PRISMA IIIya (Rusia)
Anime ini tidak boleh ditayangkan di Rusia karena termasuk dalam genre hentai yang menampilkan ketelanjangan anak.
6. Air Gear (Indonesia)
Dicekal di televisi Indonesia karena banyaknya adegan yang terkesan seksi atau mengandung konten ecchi.
7. One Piece (Indonesia)
Meskipun populer, anime ini dilarang di beberapa negara, termasuk Indonesia, karena unsur kekerasan dan penampilan karakter yang dianggap terlalu seksi.
8. Pokemon (Arab Saudi)
Dianggap tidak sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai agama di Saudi Arabia.
Kesimpulannya…
Dalam Islam, menonton anime pada dasarnya tidak diharamkan. Buya Yahya, seorang dai terkenal, menjelaskan bahwa keputusan untuk menonton anime tergantung pada konten yang disajikan di dalamnya.
Ada anime yang mengandung pesan yang baik dan bermanfaat, sesuai dengan nilai-nilai agama, seperti yang terkait dengan kesehatan atau ilmu pengetahuan. Namun, ada juga anime yang memiliki konten yang kurang sesuai dengan norma sosial dan agama setempat.
Beberapa negara mengambil langkah untuk melarang tayangan beberapa anime dengan alasan yang berbeda. Ini bisa karena konten anime tersebut dianggap tidak pantas, mengandung kekerasan, atau melanggar nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat dan agama mereka.
Untuk penggemar anime, disarankan untuk memilih tontonan yang sesuai dengan prinsip agama dan nilai-nilai sosial yang dianut. Platform streaming resmi dan legal seperti QIYI, VIU, dan WeTV bisa menjadi alternatif yang aman untuk menikmati anime sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga kenyamanan dan kepatuhan terhadap nilai-nilai yang diyakini oleh individu dan masyarakat setempat.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai apakah menonton anime haram. Semoga bermanfaat!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.