Menurut Mikael Jasin, Arummi Cashew Milk memiliki beberapa keunggulan, yaitu; Memiliki rasa  gurih khas kacang mede yang membuatnya cocok untuk dikreasikan menjadi minuman panas ataupun dingin dan menciptakan cita rasa minuman yang unik dan sangat enak pada sajian kopi.  Teksturnya creamy yang hampir mirip dengan susu sapi mampu meningkatkan rasa minuman kopi secara keseluruhan, mempermudah proses forthing sehingga dapat menghasilkan foam yang bagus, halus, shiny, dan glossy. 

Selain itu, Mikael Jasin telah membuktikan kemampuan Arummi Cashew Milk untuk dapat dikreasikan dengan minuman kopi. Oleh sebab itu, Ia mengajak para barista di Indonesia berani berinovasi dengan pilihan susu alternatif baru yaitu Arummi Cashew Milk barista karena rasa unik mede, tekstur, dan kemampuan untuk dicampur dengan berbagai minuman bahkan minuman asam sekalipun bisa  “take your drink to the next level”. Para peminum dan pecinta kopi dapat langsung mencoba kreasi Arummi Cashew Milk Barista yang disajikan oleh Mikael Jasin di Omakafé – Omakase Style Coffee. 

Baca Juga:  Simak Kelebihan dan Kekurangan Gemini AI Google Pesaing ChatGPT

Bukan hanya memiliki kesamaan visi untuk memajukan komoditas lokal di skala global, Arummi Foods dan Mikael Jasin juga percaya pada komitmen bisnis berkelanjutan yang berdampak pada lingkungan. Komitmen tersebut ditunjukan dengan kontribusi Arummi Foods pada reforestation effort di hutan Kalimantan. Disisi lain, Arummi Cashew Milk juga merupakan produk ramah lingkungan karena seluruh proses produksi dilakukan di Indonesia sehingga jejak karbon yang dihasilkan lebih sedikit.

Baca Juga:  Kalkulator AI Ini Bisa Prediksi Kapan Anda Akan Meninggal, Benarkah?

“Kami berharap kehadiran Arummi Cashew Milk Barista dapat memberikan lebih banyak alternatif dan mendorong inovasi bagi para pembuat kopi dan menghadirkan lebih banyak pilihan rasa bagi para penikmat kopi. Selain itu kami juga berharap dengan misi berkelanjutan yang kami usung, Arummi Foods dapat terus mendukung pertumbuhan komoditas lokal sekaligus memelihara kelestarian bumi.” Tutup Nacitta Kanyandara.