Labuan Bajo – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman (BKH) memastikan dirinya tidak ikut dalam kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) di NTT tahun 2024. Benny mengaku tak memiliki semangat bertarung sebab sudah tiga kali kalah dalam pemilihan sebelumnya.
Benny sebelumnya ditugaskan DPP Partai Demokrat untuk maju ketiga kalinya di Pilgub NTT. Polisiti senior Demokrat itu diminta DPP untuk segera berkomunikasi dengan partai politik lain guna memperoleh dukungan minimal 20 persen koalisi partai politik.
Namun, anggota Komisi III DPR RI itu berdalih belum mendatangi markas Partai Demokrat di Menteng.
“Saya belum ketemu DPP. Saya selama ini bolak-balik Labuan Bajo-Jakarta kerja di kebun. Saya belum pikirkan maju Pilgub. Saya sudah tidak semangat lagi setelah dua kali kalah. Saya tidak ada niat lagi. Sekarang ini enggak ada duit, nggak ada suara,” kata Benny K Harman Senin lalu (19/3).
Baca Juga:
- Wajar Jika Viktor Laiskodat Mundur dari Pertarungan Pilgub NTT 2024
- Kemarin: Marianus Sae Bebas, Viktor Laiskodat Pilih Tak Maju Lagi di Pilgub NTT 2024
Selain berbicara mengenai posisinya di Pilgub NTT 2024, Benny K Harman juga menyampaikan pandangannya terkait dinamika politik di NTT. Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung memilih pemimpin berdasarkan uang, bukan berdasarkan integritas atau kebaikan.
Ia menyatakan bahwa kecenderungan ini merupakan ancaman serius bagi demokrasi Indonesia.
“Di NTT, pencuri, setan bisa jadi pemimpin asal ada uang. Yang kita butuhkan saat pilkada atau pemilu bukan memilih orang baik, bukan mencegah orang jelek berkuasa, tetapi memilih orang yang selalu berbuat baik,” ujarnya.
“Orang yang berbuat baik untuk rakyat bisa juga pencuri, penjahat, tapi dia juga selalu berbuat baik. Dan untuk berkontestasi di Pilgub butuh dana yang tidak sedikit, terlalu besar,” lanjutnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.