Jakarta – Ketua RT Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Yakub, mengungkapkan bahwa terduga pelaku pembunuhan empat anak, Panca Darmansyah (P), beserta istrinya D, termasuk pasangan suami istri yang kurang bersosialisasi dengan tetangga sekitar.

Sejak tinggal di rumah kontrakan berukuran 3×10 meter persegi tersebut selama hampir satu setengah tahun, pasangan ini jarang berinteraksi atau berkomunikasi dengan warga sekitar, sehingga sedikit yang mengenal mereka.

“Mereka memang tertutup dan jarang ngobrol sama tetangga sejak pindah. Bahkan infonya dari yang punya rumah, mereka enggak bayar sewa rumah kontrakannya, karena memang sepertinya kesulitan ekonomi karena P memang tidak punya pekerjaan tetap,” ujar Yakub kepada wartawan, Kamis, 7 Desember 2203.

Sebagai Ketua RT, Yakub juga mengakui bahwa ia pun tidak mengenal dengan baik sifat atau kepribadian Panca dan D sebagai pasangan suami istri.

Bahkan, seringkali, meskipun terlihat kesulitan ekonomi, pasangan tersebut menolak bantuan dari beberapa tetangga.

“Biasanya kalau (anaknya) di luar, kalau orang-orang pada ngasih makan (menyuapi anaknya) enggak boleh sama dia, langsung dibawa ke dalam,” ungkap dia.

Menurut Yakub, Panca mengakui kepada Yakub bahwa ia belum mendaftarkan pernikahannya dengan sang istri ke Kantor Urusan Agama (KUA) atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan alasan masih menikah secara siri.

“Saat pertama kali ngontrak, saya sempat minta KTP dan KK-nya, tetapi enggak dikasih-kasih. Katanya, ‘Saya nikah di bawah tangan jadi enggak punya KK.’ Selama ini enggak pernah ada masalah, dan baru kemarin Sabtu ketahuan KDRT sama istrinya dan baru Rabu kemarin ketahuan ada empat anaknya meninggal di rumahnya sedangkan dia di kamar mandi ingin bunuh diri, makanya kita semua warga kaget,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, empat anak ditemukan tewas di dalam sebuah rumah kontrakan di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelaku pembunuhan empat anak malang di Jagakarsa tersebut adalah ayah kandung mereka bernama Panca.

Menurut keterangan Ketua RT setempat bernama Yakub, penemuan keempat anak yang telah meninggal tersebut berawal dari adanya bau busuk yang menyebar ke rumah tetangga korban.