Jakarta – Dokter kulit dan venereologi Dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, merekomendasikan teknik kompres dengan air dingin untuk meredakan kulit yang gatal daripada menggaruknya. Menurutnya, kompresi dengan air dingin dapat mengurangi rasa gatal karena sensasi dinginnya akan bercampur dengan sensasi gatal pada kulit.

Amelia menjelaskan bahwa ada pandangan beberapa orang yang percaya mandi air panas dapat mengurangi gatal. Namun, menurutnya, mandi air panas justru bisa membuat kulit lecet dan meningkatkan rasa gatal setelahnya karena luka lecet pada kulit.

Kulit gatal merupakan sensasi tidak nyaman pada kulit yang dipengaruhi oleh polusi. Polusi dapat masuk ke dalam kulit melalui penumpukan partikel polusi di permukaan kulit dan diserap oleh folikel rambut serta kelenjar keringat.

Beberapa partikel tersebut bahkan dapat masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam melalui sirkulasi dalam plasma.

Polusi yang masuk ke dalam kulit dapat menghasilkan radikal bebas yang menurunkan kemampuan antioksidan kulit, seperti vitamin E, vitamin C, dan glutation baik secara enzimatik maupun non-enzimatik.

Kerusakan pada lapisan luar kulit akibat polusi ini dapat menyebabkan kehilangan air yang signifikan dari kulit, membuatnya lebih kering, rentan terhadap peradangan, dan menimbulkan rasa gatal.

Amelia juga menyatakan bahwa gatal merupakan keluhan kulit yang paling umum terjadi dalam praktik dokter spesialis kulit dan kelamin, terutama saat kondisi cuaca dan polusi ekstrim seperti yang terjadi belakangan ini.

Polusi dapat secara langsung merusak fungsi lapisan kulit, yang dapat memperburuk beberapa penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya, seperti eksim atopik.

Eksim atopik adalah kelainan kulit yang terjadi karena gangguan pada lapisan kulit yang diperparah oleh respon imun yang lebih sensitif terhadap bahan iritan. Perubahan suhu dan kelembapan juga dapat memperburuk gejala eksim atopik.

Selain eksim atopik, cuaca dan polusi juga dapat menyebabkan beberapa kelainan kulit lainnya seperti jerawat, psoriasis, serta masalah pigmentasi kulit seperti flek pada wajah atau tangan.

Amelia juga menekankan bahwa polusi dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit, menambah urgensi untuk melindungi kulit dari dampak negatif polusi.

Penting untuk melakukan perawatan kulit yang tepat dan melindungi diri dari polusi serta faktor eksternal lainnya untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah berbagai masalah kulit yang disebabkan oleh polusi dan cuaca ekstrim.