Sementara itu bandara di sekitar seperti Gewayantana Larantuka dan Wunopito Lewoleba masih berjalan dengan normal.

Kepala Kantor UPBU Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan membenarkan penutupan sementara operasional bandara hingga hari ini.

Ia mengatakan abu vulkanik yang mengenai mesin pesawat dapat berampak pada keselamatan. Oleh karena itu penutupan sementara merupakan langkah yang harus diambil untuk memastikan keselamatan penerbangan.

“Paling utama itu keselamatan penerbangan. Kalau sudah tidak terdampak lagi kita akan buka,” kata dia.

Sementara itu, Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, hingga saat ini aktivitas erupsi masih berlangsung.

Pada periode pengamatan enam jam terakhir terjadi tiga kali gempa embusan, empat kali vulkanik dangkal, dan enam kali vulkanik dalam.

Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500-800 meter di atas puncak kawah.