Sebagai ikatannya, Petronela melakukan kepok, pa,u tuak (menyampaikan sebuah permohonan menggunakan arak) sebagaimana adat Manggarai.

“Begini ceritanya sebelum pemilu saya pergi ke rumah RD “kepok tuak adat” adat Manggarai) meminta dukungan kerja sama menggolkan dan memenangkan saya agar bisa lolos nanti,” ujar Petronela.

Saat mendatangi Robertus, Petronela mengaku membawa uang Rp 30 juta. Pemberian kedua, kata Petronela, sebesar Rp 40 juta berdasarkan permintaan RD yang menelpon dirinya untuk melunasi kekurangan uang tersebut.

Baca Juga:  KPUD Manggarai Sudah Terima Logistik Pemilu

Transaksi kedua kata Petronela, diserahkan ke Robertus yang saat itu berada di depan RS Siloam Labuan Bajo. Saat itu lanjut Petronela, proses perhitungan di tingkat PPK masih berlangsung.

Baca Juga:  Mendagri Peringatan Kampanye Tidak Lebih dari 50 Orang

Mendengar jawaban Robertus, Petronela mengaku kesal. Wanita itu merasa telah dibohongi. Ia juga merasa Robertus tidak lagi peduli dengannya. Selain itu, Robertus juga dinilai, tidak memiliki rasa beban terhadap sejumlah uang yang telah diterimanya.